Sebagai Dirjen P2P Baru, dr. Anung Tinjau Langsung Kantor Ditjen P2P dan Lakukan Rapat Pertama Koordinasi Paripurna Ditjen P2P

 

 

 

 

 

 

 

 

Setelah di lantik oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia sebagai Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Anung Sugihantono, M.Kes di hari pertamanya pada (20/2) di dampingi oleh Sekretaris Ditjen P2P, dr. Asjikin Iman Hidayat Dachlan, MHA dan beberapa pejabat struktural di lingkungan Ditjen P2P langsung melakukan kegiatan peninjauan ke seluruh lingkungan di Kantor Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI dan turut memperkenalkan dirinya kepada suluruh staf Ditjen P2P.

Pada hari kedua, (21/2), dr. Anung langsung melakukan Rapat Koordinasi Paripurna Ditjen P2P dengan seluruh pejabat struktural baik di Lingkungan Ditjen P2P maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen P2P yaitu Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) di Ruang Pertemuan Gedung D, Lt.4 Kantor Ditjen P2P Kemenkes RI, Jakarta.

Dalam arahannya, dr. Anung mengatakan terkait dengan pengelolan anggaran 2018 harus efektif dan efisien berorientasi pada output yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi dan pencapaian indikator RPJMN dan RENSTRA serta RKP yang telah ditetapkan.

Selain itu, dr. Anung meminta agar adanya pelibatan semua steakholder di Ditjen P2P secara Holistik dan Integratif dengan prioritas Tematik pada ATM, Stunting, Imunisasi, Neglected Disseases dan PTM yang telah ditetapkan dengan SPASIAL (lokus) sesuai dengan skala prioritas yang ada. Selain itu yang paling penting menurutnya pelaksanaan tersebut semuanya dilakukan secara Transparan dengan prinsip Tatakelola yang baik dan benar.

Terkait dengan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Anung meminta agar membantunya bekerja bersama-sama untuk melaksanakan arahan dari Menteri Kesehatan RI Kepada Dirjen P2P saat pelantikan, (19/2) yang point-pointnya antara lain : 1) Sebelum bertindak atau mengambil kebijakan, pelajari dan cermati baik-baik terlebih dahulu kondisi di lapangan atau daerah. Tidak semua daerah memiliki kondisi geografi, demografi dan budaya yang sama, sehingga memerlukan intervensi penyelesaian masalah kesehatan yang berbeda sesuai dengan kondisi daerahnya masing-masing; 2) Saudara harus mampu mengubah paradigma lama “business as usual”, lakukan integrasi program sehingga muncul berbagai inovasi dalam pengambilan keputusan pengendalian penyakit secara cermat dan cepat untuk meningkatkan mutu pelayanan publik selama dalam koridor aturan yang benar; 3) Terus tingkatkan monitoring dan evaluasi terhadap semua program-program yang berkaitan dengan pencegahan dan pengendalian penyakit. Buatlah early warning system terhadap berbagai jenis penyakit yang memiliki fokus KLB dan tangani segera. Saya tidak ingin lagi ada kejadian-kejadian seperti wabah difteri yang seharusnya dapat diantisipasi dari awal sehingga tidak terjadi KLB seperti kemarin.

Kementerian Kesehatan tidak menerima suap dan/atau gratifikasi dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi silahkan laporkan melalui HALO KEMENKES 1500567 dan https://wbs.kemkes.go.id

Berita Terkait lainnya >

Posting Terbaru >