Rakerkesnas 2020 : Promotif Preventif Kesehatan Membentuk SDM Unggul Menuju Indonesia Maju 2045.

Kementerian Kesehatan RI di tahun ini kembali menyelenggarakan rapat kerja tahunan atau Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) 2020 yang di selenggarakan di JIExpo Kemayoran Jakarta, pada tanggal 18 – 20 februari 2020. Tahun ini Rakerkesnas 2020 mengusung tema Promotif Preventif Kesehatan untuk Membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul menuju Indonesia Maju 2045.

Rakerkesnas 2020 dilaksanakan untuk memantapkan Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan tahun 2020-2024, serta adanya masukkan dari daerah (peserta Rakerkesnas) terkait isu-isu strategis.

Rapat ini dihadiri sebanyak 2.215 peserta dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Selain itu juga akan dihadiri oleh beberapa menteri terkait, seluruh pejabat di lingkungan Kementerian Kesehatan baik di kantor pusat maupun daerah, seluruh Kepala Dinas Kesehatan baik Propinsi maupun Kabupaten/Kota, seluruh Direktur RSUD Provinsi, dan Kab/Kota, para wakil lintas sektor terkait, para wakil organisasi profesi dan perwakilan dari donor/NGO yang terkait dengan kesehatan serta Para sekretaris daerah kab/kota yang menjadi lokus stunting dan AKI-AKB.

Tahun 2020 merupakan tahun pertama pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 dan juga Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024. Adapun dalam rapat tersebut akan dibahas lima fokus masalah kesehatan. Masalah kesehatan tersebut antara lain Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI/AKB), pengendalian Stunting, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Germas, dan Tata Kelola Sistem Kesehatan. Bahasan lima masalah kesehatan tersebut di arahkan pada konteks pendekatan promotif dan preventif.

Oleh karena itu, kebijakan pembangunan kesehatan diarahkan pada upaya meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan melalui peningkatan upaya promotif dan preventif. Selain itu dibutuhkan pula dukungan dan inovasi serta pemanfaatan teknologi, sehingga pada Bonus Demografi mendatang Indonesia dapat memperoleh sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing.

Selain itu dalam Pembukaan Rakerkesnas 2020, pada Rabu (19/2) Menteri Kesehatan RI, dr. Terawan Agus Putranto mengatakan ada empat pesan strategis yang menjadi arahan Presiden Joko Widodo kepadanya. Pesan strategis tersebut merupakan tantangan bidang kesehatan yang menjadi fokus perhatian Menkes, yakni Penurunan Angka Stunting, Angka Kematian Ibu dan Bayi, Perbaikan Pengelolaan Sistem JKN dan Penguatan Pelayanan Kesehatan, serta Obat dan Alat Kesehatan.

Dalam mengatasi stunting, telah ditetapkan program percepatan pencegahan stunting secara konvergensi, melalui intervensi spesifik dan intervensi sensitif. Intervensi Spesifik merupakan tanggung jawab Kementerian Kesehatan, sedangkan intervensi sensitif menjadi tanggungjawab Kementerian maupun Lembaga lain, terkait ketersediaan sumber pangan, ketersediaan air bersih dan sanitasi, pemberdayaan masyarakat, peningkatan pengasuhan di tingkat keluarga dan masyarakat, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat tidak mampu.

“Kolaborasi ini dirasakan sangat berperan penting mengingat intervensi spesifik yang menjadi tanggungjawab Kementerian Kesehatan hanya berkontribusi sebesar 30% dalam penanganan stunting, sedangkan 70% merupakan kontribusi dari multisektoral dalam bentuk intervensi sensitif, ” kata Menkes Terawan.

Begitupula dalam hal percepatan penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI/AKB). Menkes Terawan mengatakan perlu komitmen dan dukungan lintas kementerian/lembaga dalam hal pemberdayaan perempuan dan wajib belajar 12 tahun.

Terkait kepesertaan Program JKN saat ini telah mencapai 83% dari seluruh penduduk Indonesia atau sejumlah 224 juta jiwa. Jumlah masyarakat yang tercakup dalam skema Penerima Bantuan Iuran (PBI) terus mengalami peningkatan setiap tahunnya dan pada tahun 2019 telah mencapai 96,5 juta jiwa PBI.

“Untuk kita ketahui bersama, Cakupan Kesehatan Semesta (Universal Health Coverage/UHC) mempunyai arti bahwa seluruh masyarakat memiliki akses ke pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan, kapan saja dan dimana saja mereka membutuhkannya tanpa kesulitan finansial, ” ujar Menkes Terawan.

Dalam hal peningkatan akses pelayanan kesehatan, juga diupayakan pengendalian harga obat dan alat kesehatan. Langkah-langkah percepatan yang akan dilakukan adalah mendorong investasi, mempercepat lisensi wajib obat yang sangat dibutuhkan, membuka peluang investasi sebesar-besarnya dan deregulasi perizinan yang menghambat.

Menkes Terawan berharap forum ini dapat menciptakan kolaborasi dan sinergi dalam pembangunan kesehatan antara pemerintah pusat dan daerah serta antar K/L.

Dikesempatan yang sama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy yang turut hadir pada Rakerkesnas 2020 mengatakan dalam sambutannya menegaskan kembali bahwa prioritas pembangunan manusia yang menjadi visi misi Presiden-Wakil Presiden, salah satunya yakni soal kesehatan.

Menurut Menko Muhadjir, menjaga kesehatan menjadi jauh lebih penting dari sakit. Pasalnya, ada sejumlah hal yang bakal dipikul jika seseorang menjadi sakit.

“Ketika kita sakit ada dua ongkos. Pertama peluang yang hilang, dan kedua sakit itu sendiri perlu biaya. Tidak ada satu pun yang mau memilih kita sakit tapi uang banyak, lebih baik sehat walaupun tidak punya uang,” lanjutnya.

Untuk itu, Menko Muhadjir menyerukan kepada para peserta rakerkesnas agar program Gerakan Masyatakat Hidup Sehat (Germas) yang dikampanyekan oleh Menteri Kesehatan Terawan bisa segera diimpelementasikan.

Di sela-sela pembukaan Rakerkesnas 2020, Menkes Terawan juga memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Tim Evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, Cina. Piagam penghargaan tersebut diberikan kepada Adi Cayadi dari Pusat Kesehatan TNI, Zulkarnaen Gafar dari Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Budi Santoso dari BTKLPP Kelas I Batam, Indra Utama Tarigan dariKKP Kelas II Tanjung Pinang, Rahbudi Helmi dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Ditjen P2P Kemenkes RI.

Kemudian diserahkan juga penghargaan berupa sertifikat eliminasi filariasis dan malaria oleh Menkes Terawan Kepada bupati/walikota yang daerahnya telah menyelesaikan kasus tersebut. Sertifikat diberikan kepada daerah yang tidak terjadi kasus filariasis dan malaria selama 3 tahun berturut-turut. Adapun kepala daerah yang menerima penghargaan tersebut, antara lain : Bupati Jayapura, Papua; Bupati Tanjung Jabung Barat, Jambi; Walikota Sawah Lunto, Sumatera Barat; Sekretaris Daerah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah; Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, Sumatera Barat; Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan; Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah; Bupati Kabupaten Mesuji, Lampung.

Dikesempatannya pada Rakerkesnas 2020, Menkes Terawan bersama Menko Muhadjir berkesempatan mengunjungi Pameran dalam rangka Rapat Kerja Kesehatan Nasioanal (Rakerkesnas) 2020. Pameran ini menyediakan pemeriksaan gratis, seperti : 1) Pemeriksaan Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) berupa pengecekan tekanan darah, gula darah, kolesterol, Hepatitis A dan tes HIV; 2) Pemeriksaan Indeks Masa Tubuh (IMT); 3) Konseling Gizi; 4) Pelayanan Kesehatan Jiwa; 5) Pelayanan Kesehatan Tradisional berupa akupuntur dan akupressur. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati sajian minuman kesehatan tradisional (jamu) dan buah-buahan. Pengunjung juga dapat melakukan aktivitas fisik dengan mencoba permainan artifical reality (AR game).

Ada juga zona konsultasi sebagai wadah diskusi untuk menemukan solusi atas permasalahan bidang kesehatan di daerah. Zona perpustakaan menampilkan kumpulan buku atau pedoman bidang kesehatan. Pada kesempatan tersebut juga di pamerkan aplikasi kesehatan berbasis Android atau IOS di Zona Digital.

Kementerian Kesehatan tidak menerima suap dan/atau gratifikasi dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi silahkan laporkan melalui HALO KEMENKES 1500567 dan https://wbs.kemkes.go.id

Berita Terkait lainnya >

Posting Terbaru >