Memeriahkan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia

CTPS juga dikenal luas sebagai teknik dasar terpenting untuk pencegahan penyebaran penyakit menular, dengan tingkat keberhasilan 80% dalam pencegahan infeksi umum dan 45% untuk pencegahan penyakit yang lebih berat. Dengan tingkat keberhasilan yang tinggi dalam pencegahan penyakit pernafasan akut, diare, dan COVID-19, CTPS merupakan metode yang paling hemat biaya untuk pencegahan penyakit.  Namun sayangnya, masih terdapat 55 juta orang Indonesia tidak memiliki akses ke fasilitas cuci tangan dasar dan ini perlu menjadi perhatian kita semua agar semua masyarakat dijamin untuk selalu akses ke sarana CTPS sebagai bagian dari pemutusan mata rantai penyakit yang efektif dan bisa dengan mudah kita lakukan. 

Pada (17/10) Menteri Kesehatan Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU dan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DR. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS membuka acara Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia yang dimeriahkan di Jakarta. Acara tersebut menjadi tema HCTPS di Indonesia ‘Bersatu untuk Tangan Bersih Sehat’ dan sub tema ‘Peran Perempuan dalam Penurunan Stunting melalui Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) dan CTPS’. perempuan yang berdaya diharapkan mempercepat pembudayaan perilaku CTPS di masyarakat. Menurutnya, poin penting peringatan HCTPS adalah menguatkan kebutuhan (demand creation) masyarakat pada perilaku CTPS sehingga menjadi budaya perilaku masyarakat.

Menteri Kesehatan memberi arahan, meminta seluruh masyarakat Indonesia untuk bisa meningkatkan kebersihan lingkungan di tempat tinggalnya. Mulai dari lingkungan terkecil di keluarga kemudian juga ke masyarakat di mana kita berada. Karena Cuci tangan pakai sabun dan sanitasi total berbasis masyarakat itu penting untuk kita implementasikan karena dia bisa mencegah infeksi dan itu akan menurunkan angka kematian anak, dengan kita memastikan kebersihan lingkungan kita bisa memastikan bahwa anak-anak kita hidupnya lebih sehat dan lebih baik dari kita, begitu pun Direktur Ditjen P2P mengatakan cuci tangan pakai sabun saat ini merupakan salah satu fokus utama dari program nasional sanitasi total berbasis masyarakat yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia dan Cuci tangan pakai sabun juga dikenal luas sebagai teknik dasar penting pencegahan penyebaran penyakit menular. Tingkat keberhasilannya 85% dapat mencegah penyakit dan 15% mencegah supaya sakitnya tidak menjadi berat.

Momen Hari CTPS, yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 15 Oktober di seluruh negara, menjadi momen penting dalam melaksanakan kampanye dan advokasi pentingnya pencapaian target CTPS secara nasional 100% dan untuk menjadi budaya. Pada Tahun 2020 sejalan dengan masa Covid 19, Kementerian Kesehatan melaksanakan advokasi dan aksi bersama kementerian dan swasta, pusat sampai dengan daerah melalui “seruan aksi bersama untuk menjaga tangan bersih untuk semua, Tahun 2021 dilaksanakan kembali melalui “aksi implementasi sebagai tindaklanjut atas seruan aksi tahun 2020, pemerintah dan swasta serta masyarakat luas, kepada seluruh kementerian/lembaga termasuk TNI AD, pemerintah daerah, mitra pembangunan, organisasi massa, profesi, dunia pendidikan, dunia usaha dan masyarakat yang telah bergerak melaksanakan aksi nyata CTPS yang disebarluaskan melalui media informasi dengan tujuan adalah untuk menjadi perubahan dampak perilaku yang lebih luas untuk “Beraksi bersama untuk membuat CTPS nyata bagi semua dan Tahun ini, 2022 mengangkat keterlibatan peran perempuan berdaya dalam CTPS dan STBM. Tujuan ini adalah kita mengetahui bersama peran seorang ibu untuk mengajak keluarga dan lingkungannya berkontribusi secara penuh dalam menjamin keterpenuhan pendidikan, kesehatan dan perekonomian masa depan keluarga dan pengaruh bagi lingkungan yang lebih baik dan sehat.(Clys)

Kementerian Kesehatan tidak menerima suap dan/atau gratifikasi dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi silahkan laporkan melalui HALO KEMENKES 1500567 dan https://wbs.kemkes.go.id

Berita Terkait lainnya >

Posting Terbaru >