Keseriusan dan Kepemimpinan Indonesia dalam memerangi TBC, HIV/AIDS, dan Malaria di Global Fund.

Dalam memerangi TBC, HIV/AIDS, dan Malaria, pertama kalinya Indonesia mengkontribusi dalam pendanaan resplenisment 2023 – 2025 Global Fund, dengan ini pemerintah Indonesia melangkah lebih maju, tidak hanya sebagai negara sebagai penerima tetapi sebagai negara donor kemitraan dan swasta. Menteri Kesehatan Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU , Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DR. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS , Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dr. Imran Pambudi, beberapa perwakilan dari Kepala Pusjak KGTK dan Pusat Strategi dan Sistem Kesehatan, menghadiri Pertemuan UNGA ke-77 dan Global Fund Replenishment Conference di New York, Amerika Serikat.

Kementerian Kesehatan menghadiri bertujuan untuk menyampaikan Agenda Transformasi Kesehatan yang saat ini ditengah diimplementasikan yang akan memberi acuan yang lebih terukur dalam penanganan penyakit TB, HIV/AIDS dan Malaria. Karena Global Fund sejak 2003 telah menjadi mitra pembangunan Kesehatan khususnya HIV/AIDS, TB dan Malaria. Dukungan terkini Global Fund termasuk membantu Indonesia membangun kapasitas genome sequencing untuk identifikasi gen dan kesehatan (virus atau bakteri) penyebab penyakit yang lebih presisi. Kapasitas sequencing ini, masyarakat dapat melakukan pemeriksaan berbasis kesehatan (precision medicine) untuk berbagai penyakit, diantaranya kanker, diabetes, penyakit infeksi, dan penyakit langka dengan Audiensi LSM Indonesia yang tangani TB, HIV/AIDS dan Malaria. Audiensi ditujukan untuk terus membangun komunikasi Kemkes dengan stakeholders luas untuk keberhasilan atasi TB, HIV/AIDS dan Malaria yang menjadi bagian dari Transformasi Sistem Kesehatan di tanah air.

DR. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS selaku Direktur Jenderal P2P menjadi pembicara diacara Side Event Obesity yang diselenggarakan oleh The Government Of Denmark Unicef yang bertempatan di New York City, Direktur Jenderal P2P Menyampaikan bagaimana strategi Indonesia untuk mengurangi obesitas, salah satunya ialah control minuman berpemanis dan strategi GERMAS (Gerakan Masyarkat Sehat). Selain itu, inisiasi menyusui dini juga dikembangkan secara nasional untuk memastikan gizi seimbang dalam keseluruhan. Side Event Obesity juga mengeksplorasi wawasan dan analisis yang baru diluncurkan tentang dampak ekonomi dari obesitas dan membahas implikasi dan peluang untuk menggunakannya untuk memajukan implementasi kebijakan obesitas global. Khususnya, acara tersebut akan masuk ke dalam Rencana Percepatan WHO yang baru dan sumber daya yang diperlukan untuk memastikan penerapan rekomendasi yang efektif, dan meningkatkan kemungkinan kemajuan yang berarti untuk mencapai target global pada orang dewasa dan anak-anak.

Sebanyak 48 negara dan lebih dari 25 sektor swasta berkontribusi dalam replenishment Global Fund untuk tiga tahun ke depan, dengan kontribusi total sebesar US$ 14,25 miliar. Sementara US$ 5.5 Juta lainnya merupakan kontribusi dari Kalbe Farma sebesar US$ 1,5 juta, Sinarmas sebesar US$ 2 juta, Tanoto Foundation US$ 1 juta, serta Paloma Foundation dan Peter Sand sebesar US$ 1 juta. Indonesia sendiri sudah berkontribusi melalui replenishment sejak tahun 2014 melalui filantropis di tanah air.

Global Fund dan komunitas kesehatan yang tangani TB, HIV dan Malaria menyampaikan apresiasi bahwa untuk pertama kalinya Indonesia berpartisipasi dalam event Pledges Global Fund dan hal ini semakin memperkokoh kepemimpinan Indonesia dalam memajukan agenda kesehatan global yang lebih baik. Dengan pledges ini diharapkan Global Fund dapat terus mendukung agenda Transformasi Sistem Kesehatan yang Kemkes lakuan saat ini, terutama mendukung tercapainya target-target layanan kesehatan yang nyata dicanangkan oleh Pemri.

Kementerian Kesehatan tidak menerima suap dan/atau gratifikasi dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi silahkan laporkan melalui HALO KEMENKES 1500567 dan https://wbs.kemkes.go.id

Berita Terkait lainnya >

Posting Terbaru >