HTBS 2019 : Saatnya Indonesia Bebas TBC

Hari Tuberkulosis Sedunia diperingati setiap tanggal 24 Maret. Tema global HTBS tahun 2019 adalah It’s Time dan tema nasional yang dipilih adalah Saatnya Indonesia Bebas TBC. Salah satu upaya terobosan yang dilakukan pemerintah adalah Gerakan Temukan Tuberculosis Obati Sampai Sembuh atau Toss-Tb.

Pada tahun ini, Kementerian Kesehatan RI telah melakukan beberapa kegiatan dalam rangkaian Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia Tahun 2019. Salah satunya Puncak Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia Tahun 2019 yang diselenggarakan pada (27/3) di Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat. Hadir pada acara tersebut Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek dan Wagub Jabar UU Ruzhanul Ulum.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Anung Sugihantono selaku Ketua Panitia Puncak Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia Tahun 2019 mengatakan bahwa bahayanya penyakit TBC dapat menular dan bisa merenggut nyawa penderitanya jika tidak ditangani dengan benar. Batuk tidak kunjung sembuh selama dua pekan jadi indikasi seseorang terjangkit Tuberculosis (TBC).

Untuk itu kata Anung, Kemenkes sampai saat ini telah melakukan proses screening TBC yang dilakukan di berbagai lapisan masyarakat hingga pelosok daerah. Awal tahun 2019, screening TBC dilakukan di kalangan pondok pesantren, asrama TNI dan Polri dan seluruh lembaga pemasyarakatan di tanah air serta masyarakat umum.

Indonesia dengan penduduk yang besar juga memiliki jumlah orang dengan Tuberkulosis (TBC) yang besar, termasuk lima besar di dunia. Setiap tahun sekitar 850 ribu orang dengan TBC di Indonesia, dan 13 orang meninggal akibat TBC setiap jamnya.

Tingginya masalah TBC di Indonesia disebabkan diantaranya karena penemuan kasus dan pengobatannya secara tuntas, kalah cepat dengan penyebaran penyakitnya. Sebelum datang ke layanan kesehatan yang tepat, banyak orang mencari pengobatan di luar layanan kesehatan, termasuk mengobati sendiri.

Edukasi kepada masyarakat sangat diperlukan dan bisa dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat, salah satunya di lingkungan pesantren. Sebagaimana diketahui, pesantren merupakan lembaga pendidikan yang berbasis agama Islam yang dekat dengan masyarakat.

Para santri datang dari berbagai penjuru Indonesia untuk mempelajar agama Islam. Dengan pesantren di Indonesia sebanyak 29.000 dan jumlah santri sebanyak 4.048.720, para santri diharapakan berperan aktif dalam meningkatkan pembangunan kesehatan di lingkungan masyarakat dengan menggunakan ajaran agama Islam dalam latar belakangnya.

Menkes, Nila Moeloek di kesempatan yang sama dalam sambutannya meminta peran aktif dari masyarakat untuk mencegah penularan penyakit Tuberculosis (TBC). Salah satunya lewat para santri yang menempuh pendidikan di pondok pesantren agar bisa menjadi influencer untuk mengedukasi masyarakat tentang pencegahan penularan TBC.

Cara pencegahan TBC pun bisa dilakukan melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yaitu : 1) makan – makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh; 2) membuka jendela agar rumah mendapatkan cukup sinar matahari dan udara segar; 3) menjemur alas tidur agar tidak lembab; 4) mendapatkan suntikan vaksin BCG bagi anak usia di bawah lima tahun untuk menghindari TBC berat (meningitis dan milier); 5) olahraga teratur dan; 6) tidak merokok.

Potensi ini harus dijaga, kata Menkes dengan memastikan para santri hidup sehat dan mendapatkan informasi terkait kesehatan yang benar selama mereka berada di pesantren. Selain itu adanya Pusat Kesehatan Pesantren yang lebih dekat dengan masyarakat sekitar pesantren, membuat masyarakat lebih mudah mendapatkan pelayanan kesehatan dan melakukan skrining kesehatan.

Sudah waktunya Indonesia untuk bangkit melawan TBC. Sudah saatnya Indonesia mempunyai jumlah penderita TBC baru kurang dari 500.000 per tahun dan sudah saatnya kita mengerahkan semua daya dan upaya untuk bisa mencapai target eliminasi TBC tahun 2030.

Kementerian Kesehatan tidak menerima suap dan/atau gratifikasi dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi silahkan laporkan melalui HALO KEMENKES 1500567 dan https://wbs.kemkes.go.id

Berita Terkait lainnya >

Posting Terbaru >