Hingga Juli, Kasus DBD di Indonesia Capai 71 Ribu

Jakarta, 9 Juli 2020

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid mengatakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia hingga juli mencapai 71.633.

Ia menyebut 10 provinsi yang melaporkan jumlah kasus terbanyak ada di Jawa Barat 10.772 kasus, Bali 8.930 kasus, Jawa Timur 5.948 kasus, NTT 5.539 kasus, Lampung 5.135 kasus, DKI Jakarta 4.227 kasus, NTB 3.796 kasus, Jawa Tengah 2.846 kasus, Yogyakarta 2.720 kasus, dan Riau 2.255 kasus.

“Ini adalah provinsi yang berpotensi endemis dari tahun ke tahun tinggi. Selain itu jumlah kematian di seluruh Indonesia mencapai 459,” katanya saat media briefing secara vitual, Kamis (9/7).

Namun demikian jumlah kasus dan kematian tahun ini masih rendah jika dibandingkan tahun 2019. Tahun ini jumlah kasus DBD pada Januari – Juli mencapai 71.633 kasus, tahun 2019 jumlah kasus lebih tinggi berjumlah 112.954.

Begitupun dengan jumlah kematian, tahun ini berjumlah 459, sedangkan tahun 2019 sebanyak 751.

“Biasanya bulan Juli ini tidak ditemukan kasus baru, tapi kami masih mendapatkan laporan kasus DBD di beberapa daerah. Inilah gambaran jadi kewaspadaan kita bersama, khususnya di 2020 dan bersamaan dengan kasus COVID-19,” katanya.

Belum lagi DBD di Singapura dan Vietnam jadi kejadian luar biasa. Maka kasus DBD di Indonesia jadi kewaspadaan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya peningkatan kasus.
“Prinsipnya kita sosialisasikan setiap orang jadi Jumantik (Juru Pemantu Jentik) di rumah masing-masing, dan memastikan rumah kita tidak ada sarang nyamuk,” ucap dr. Siti.

Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (D2)

Kementerian Kesehatan tidak menerima suap dan/atau gratifikasi dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi silahkan laporkan melalui HALO KEMENKES 1500567 dan https://wbs.kemkes.go.id

Berita Terkait lainnya >

Posting Terbaru >