Dirjen dr. Anung Menutup Pelatihan Jiwa Korsa Bagi Pejabat Karantina Kesehatan Tingkat Dasar, Mahir, Lanjutan dan Wilayah T.A 2020

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, dr. Anung Sugihantono, M.Kes, pada (28/2) menutup secara resmi Pelatihan Jiwa Korsa Bagi Pejabat Karantina Kesehatan Tingkat Dasar, Mahir, Lanjutan dan Wilayah T.A 2020 di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata (Buperta) Cibubur. Hadir pada penutupan diklat Panglima Komando Armada I TNI AL, Pejabat Pimpinan Tinggi Utama dan Pratama di Lingkungan Kementerian Kesehatan, Kepala Pusat Kesehatan TNI, Panglima Komando Armada I beserta seluruh jajaran, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Kepala B/BTKL-PP, dan para Narasumber Pelatihan dan Fasilitator.

Direktur Jenderal P2P, dr. Anung Sugiantono, M.Kes dalam sambutannya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada segenap Tim Fasilitator dari Komando Pelatihan Armada I TNI AL yang telah melatih dan menumbuhkan jiwa korsa kepada seluruh peserta yang berasal dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) se-Indonesia yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Ditjen P2P, jajaran Buperta Cibubur serta para pihak lainnya yang telah mendukung sehingga pelatihan pejabat karantina kesehatan tingkat dasar, mahir, lanjutan dan wilayah ini telah selesai dilaksanakan dengan baik tanpa ada kendala yang bermakna. Apresiasi dan rasa bangga juga disampaikan Dirjen dr. Anung kepada seluruh peserta yang telah mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh sampai dengan selesai.

Saat ini dunia kesehatan sedang menghadapi situasi genting  dengan merebaknya COVID-19 di Wuhan – RRT yang sudah tersebar di 33 negara dan telah dinyatakan sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) oleh WHO, pada tanggal 30 Januari 2020, pada tanggal 25 Pebruari ini saja sudah terkonfirmasi 80.239 orang didunia  terinfeksi, dengan kematian mencapai 2.700 orang. Selain di Wuhan, ditemukannya episenter baru di Kapal Pesiar Diamond Princess menambah kompleksitas penanganan penyebaran COVID-19. Hal ini menjadikan setiap negara termasuk Indonesia waspada, dan segala upaya dilakukan untuk melindungi warga negaranya dari ancaman penularan, serta melakukan evakuasi dari negara terjangkit COVID – 19.

Selain itu, kata Dirjen dr. Anung Belum lama ini, kita telah melakukan evakuasi 238 WNI dari Wuhan, sekaligus melakukan observasi selama 14 hari kepada seluruh WNI dari wuhan, tim penjemput 24 orang, tim KBRI 5 orang, crew batik 18 orang serta tim dukungan kesehatan 112 orang. Dalam waktu dekat kita dihadapkan dengan evakuasi WNI dari Kapal Pesiar  World Dream, serta kapal pesiar Diamond Princess.

Lanjut Dirjen dr. Anung, penyebaran COVID-19 yang cepat menimbulkan keresahan semua negara, termasuk Indonesia. Ini berarti tantangan ketahanan kesehatan di pintu masuk negara Indonesia semakin besar dan diperlukan upaya yang serius serta sungguh-sungguh untuk melakukan cegah tangkal penyakit dan faktor risiko kesehatan lainnya. Ancaman kedepan tidak hanya virus atau penyakit yang berpotensi menjadi Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM)/Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD), namun juga ancaman radiasi nuklir, ancaman biologi maupun bahan kimia (NUBIKA) yang dapat mengancam ketahanan kesehatan bangsa serta dapat berdampak pada ekonomi, politik, sosial, kebudayaan, serta keamanan.

Melalui Pelatihan Pejabat Karantina Kesehatan baik tingkat Dasar, Mahir, Lanjutan dan Wilayah ini merupakan bentuk nyata untuk menyiapkan dan menyediakan SDM unggul dengan kompetensi standar untuk dapat menyelenggarakan kekarantinaan kesehatan di pintu masuk negara dan wilayah (Dinas Kesehatan Provinsi) dengan baik, ujar Dirjen dr. Anung.

Dikesempatannya Dirjen dr. Anung juga berpesan kepada seluruh peserta yang merupakan Pejabat Karantina Kesehatan yang telah mengikuti pelatihan Jiwa Korsa agar menjadi Pejabat Karantina Kesehatan yang amanah, jujur, berintegritas dan berjiwa korsa dalam menyelenggarakan karantina kesehatan baik di pintu masuk negara maupun di wilayah.

Kemudian dapat meningkatkan koordinasi, komunikasi dan kolaborasi dengan lintas program dan lintas sektoral serta pengguna jasa dalam penyelanggaraan kekarantinaan kesehatan. Seluruh peserta  juga dapat menjadi role model yang patut dibanggakan sebagai insan kesehatan dalam melakukan cegah tangkal penyakit maupun faktor risiko kesehatan yang berpotensi kedaruratan kesehatan masyarakat.

Para peserta nantinya dapat terus menjunjung tinggi integritas dan mencegah berbagai upaya kolusi, korupsi dan nepotisme yang berdampak pada penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan, serta menjaga selalu kebugaran agar dalam melakukan fungsi to detect, to prevent, dan to respond terhadap ancaman kesehatan masyarakat dapat selalu prima, ujar Dirjen dr. Anung diakhir sambutannya.

Dirjen dr. Anung berharap agar kerjasama dari Komando Pelatihan Armada I TNI AL, Buperta Cibubur serta seluruh pihak terkait ini dapat terus terjalin dengan baik, sehingga dengan dukungan dan sinergisme dari para pihak terkait menjadi kekuatan kita dalam menyiapkan SDM unggul di bidang kekarantinaan kesehatan yang siap mengawal NKRI di Pintu Masuk Negara dan Wilayah.

Kementerian Kesehatan tidak menerima suap dan/atau gratifikasi dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi silahkan laporkan melalui HALO KEMENKES 1500567 dan https://wbs.kemkes.go.id

Berita Terkait lainnya >

Posting Terbaru >