Bertempat di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyelenggarakan Kegiatan Fun Run yang bertajuk “Run for Ending AIDS: It’s Our Time for Youth to Take Action” dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia Tahun 2024, pada Minggu pagi (15/12/2024).
Kegiatan ini didukung oleh United States Agency for International Development – USAID EpiC Indonesia, dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, serta diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk pelajar dan komunitas olahraga lari di Kota Bogor.
Fun Run yang menempuh jarak 5 kilometer dengan rute di wilayah sekitar Kebun Raya Bogor ini berlangsung meriah sejak pukul 06.00 WIB. Kegiatan ini memberikan tantangan fisik, dan sekaligus juga mendorong generasi muda menerapkan gaya hidup sehat untuk mencegah HIV/AIDS.
“Fun Run ini bukan sekadar ajang olahraga, tetapi juga simbol gerakan kolektif untuk kita bersama-sama memutus rantai penyebaran HIV/AIDS di Indonesia. Kami mengajak kaum muda untuk lebih peduli dan aktif dalam pencegahan serta penanganan HIV/AIDS,” ucap Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan, Bayu Teja Muliawan, sebelum melepas peserta lari di garis start.
Direktur Kantor Kesehatan USAID Indonesia, Enilda Martin, memandang Fun Run ini mencerminkan komitmen kuat Pemerintah Indonesia dalam memberantas HIV/AIDS pada kelompok remaja dan usia muda. Menurutnya, pendekatan inklusif seperti berlari bersama sangat strategis dalam meningkatkan kesadaran serta mengurangi stigma dan diskriminasi yang melekat dengan HIV/AIDS.
Di kesempatan yang sama Asisten Pemerintahan Kesra Kota Bogor, Eko Prabowo, menyatakan komitmen Pemkot Bogor untuk terus mendukung program-program Kemenkes dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Ia berharap dengan kolaborasi yang kuat dari semua pemangku kepentingan atau stakeholder, Indonesia dapat terbebas dari HIV/AIDS.
“Kegiatan ini menjadi momentum bagi kita untuk memperkuat kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah. Kami percaya niat kita untuk mengendalikan dan memberantas HIV/AIDS pada tahun 2030 dapat tercapai, sehingga cita-cita Indonesia Emas 2045 akan terwujud,” ucapnya.
Selain Fun Run, terdapat juga berbagai rangkaian acara lainnya seperti edukasi kesehatan, termasuk edukasi HIV/AIDS, pemeriksaan kesehatan gratis seperti tes gula darah, hemoglobin (Hb), tekanan darah, dan rapid HIV, serta pertunjukan seni, quiz, pembagian doorprize, dan penampilan live music performance yang menghibur seluruh peserta yang hadir, serta pembacaan deklarasi “It’s Our Time for Youth to Take Action” oleh seluruh peserta sebagai simbol semangat kolektif untuk memerangi HIV/AIDS.
Kemenkes dengan dukungan USAID EpiC Indonesia, juga meluncurkan gerakan kampanye “It’s Our Time” yang bertujuan untuk mengajak generasi muda berperan aktif dalam pencegahan dan pengendalian penyakit HIV/AIDS di Indonesia.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Maria Endang Sumiwi menjelaskan, gerakan “It’s Our Time” hadir sebagai respons terhadap tingginya angka penularan HIV/AIDS di kalangan remaja, yang merupakan kelompok usia rentan.
Berdasarkan data tahun 2024, tercatat sekitar 27 ribu kasus baru HIV/AIDS per tahun. Kelompok remaja dan anak muda berkontribusi hampir 50% dari infeksi baru tersebut. Oleh karena itu, kelompok remaja dan anak muda berusia 15 – 24 tahun perlu menjadi prioritas agar pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS dilakukan secara komprehensif dan optimal. Karena kelompok ini memiliki peranan penting dalam mencapai Indonesia Emas 2045.
“Kalau mau ending (mengakhiri) AIDS, maka kita maunya tidak ada kasus baru. Tapi karena anak-anak muda kita ternyata kasus barunya banyak, ya, kita mau menjaga supaya jangan sampai anak-anak muda kita terinfeksi virus HIV/AIDS,” ujar Dirjen Endang.
Gerakan “It’s Our Time” juga akan memanfaatkan platform media sosial untuk menormalisasi percakapan tentang kesehatan seksual serta menyebarkan pesan tentang kesehatan, ketahanan, dan keterlibatan aktif anak muda dalam pencegahan HIV/AIDS.
Dengan semangat “It’s Our Time”, Dirjen Endang mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, khususnya USAID EpiC Indonesia, atas dukungannya dalam peluncuran gerakan ini.
Lewat gerakan ini, Dirjen Endang berharap remaja dapat lebih terbuka dalam berdiskusi tentang HIV/AIDS, mengurangi stigma, dan berkontribusi dalam upaya pengendalian HIV/AIDS di Indonesia.(ADT/ING)