Workshop ASIK Imunisasi Rutin Bagi Tenaga Kesehatan di Provinsi Sulawesi Selatan

Program imunisasi di Indonesia telah dilaksanakan lebih dari empat dekade dengan tujuan untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian pada anak dari Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Agar target dan komitmen nasional serta global dapat tercapai, maka upaya peningkatan kualitas program imunisasi harus terus dilakukan. Salah satunya adalah pengembangan transformasi pencatatan dan pelaporan secara digital melalui Aplikasi Sehat IndonesiaKu atau lebih dikenal dengan ASIK Imunisasi Rutin.

Untuk itu dalam rangka upaya mentransformasikan layanan kesehatan dalam membantu para tenaga kesehatan melakukan pencatatan data sasaran yang lebih efisien dan terintegrasi dalam satu database, maka Direktorat Pengelolaan Imunisasi Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI menyelenggarakan Workshop Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK) Imunisasi Rutin secara Luring dan Daring, pada tanggal 23 – 25 Oktober 2022 di Provinsi Sulawesi Selatan.

Kegiatan ini didukung juga oleh Digital Transformation Office (DTO) dan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenkes RI dan dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, serta diikuti oleh Pengelola Program Imunisasi di 24 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota seluruh Provinsi Sulawesi Selatan, dan satker dilingkungan Direktorat Jenderal P2P Kemenkes RI.  

Plt. Direktur Pengelolaan Imunisasi dr. Prima Yosephine, MKM mengatakan ASIK digunakan untuk melakukan pencatatan imunisasi individual serta untuk melakukan deteksi dini atas penyakit menular dan tidak menular di wilayah kerja Puskesmas. Selain itu  Platform ASIK ini merupakan aplikasi terpusat yang digunakan untuk input data, dan monitoring data perkembangan pasien untuk seluruh tenaga kesehatan layanan primer. ASIK dalam program imunisasi pertama kali diluncurkan bersamaan dengan kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yakni pada Mei 2022.

“ASIK ini sangat memudahkan tenaga kesehatan dalam pencatatan hasil pelayanan imunisasi juga memudahkan orang tua mengakses data imunisasi anak di mana pun dan kapan pun, bahkan hingga belasan tahun kedepan,” ujar Prima dikesempatannya saat membuka Workshop ASIK Imunisasi Rutin secara daring, pada Senin pagi (24/10).

Lanjut Prima, jadi ketika anak membutuhkan rekam imunisasi untuk keperluan sekolah, semua data bisa dengan aman tersimpan di database Kementerian Kesehatan. ASIK juga dapat digunakan tanpa terhubung dengan internet sehingga memudahkan tenaga kesehatan di wilayah terdepan, terpencil, tertinggal yang memiliki kendala dalam akes internet, dan apabila tenaga kesehatan sudah mendapatkan akses internet maka secara otomatis data tersebut akan terkirim ke server ASIK di Kementerian Kesehatan.

Direktorat Pengelolaan Imunisasi bersama Digital Transformation Office (DTO) dan Pusdatin Kemenkes RI akan terus mengembangkan ASIK dalam imunisasi rutin sehingga diharapkan sistem pencatatan dan pelaporan program dapat dilakukan secara real time, berjenjang dan secara sistematis dapat menggambarkan hasil cakupan dan analisisnya dengan lebih cepat dan akurat. Selain itu ke depan diharapkan anak-anak yang sudah diimunisasi akan memiliki sertifikat imunisasi.

Langkah awal penggunaan ASIK pada imunisasi rutin adalah dengan kegiatan piloting di 6 provinsi yakni Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara. Kemudian ASIK Imunisasi Rutin dikenalkan di 5 provinsi yaitu Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, Maluku dan Sulawesi Selatan. Hasil dari ujicoba ASIK Imunisasi Rutin ini adanya masukan untuk penyempurnaan ASIK Imunisasi Rutin sehingga sesuai dengan kebutuhan program. (Adt/Ink)

Kementerian Kesehatan tidak menerima suap dan/atau gratifikasi dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi silahkan laporkan melalui HALO KEMENKES 1500567 dan https://wbs.kemkes.go.id

Berita Terkait lainnya >

Posting Terbaru >