Surveilans Severe Acute Respiratory Infection (SARI) dan Penguatan Site Sentinel Perlu Untuk Siapkan Transisi Endemi

(22/2) Direktorat Jenderal P2P mengadakan pertemuan Reviudan Refresher Training Surveilans Severe Acute Respiratory Infection (SARI) di Jakarta yang bertujuan untuk mengevaluasi kinerja dan refresher training serta penguatan site sentinel ILI-SARI integrasi dengan COVID-19 dalam rangka mempersiapkan transisi endemi.

Pertemuan dibuka oleh Direktur P2PM, dr. Imran Pambudi, MPHM didampingi Katimker ISPA, dr. Nani Rizkiyati, M.Kes dengan peserta pertemuan yang terdiri dari peserta Pusat dan daerah site sentinel dari 14 RSUD site SARI di 10 Provinsi.

Influenza merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus yang memiliki gejala ringan sampai berat hingga dapat mengakibatkan kematian. Virus influenza merupakan virus RNA, sangat mudah dan cepat bermutasi serta berpotensi pandemi. Seperti yang kita ketahui, sejarah telah mencatat pandemi influenza yang pernah terjadi di dunia yaitu: Spanish Flu (subtipe H1N1), Asian Flu (subtipe H2N2), dan Hong Kong Flu (subtipe H3N2),  Swine Flu (subtipe H1N1), MERS-CoV dan dalam 3 tahun ini kita dihadapkan pada situasi pandemi COVID-19 dengan kematian 6 juta jiwa.

“Pandemi tidak dapat diprediksi, dapat terjadi berulang, berdampak pada kesehatan, sosial, ekonomi dan politik serta pertahanan dan keamanan negara. Oleh karena itu, Indonesia terus melakukan upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman pandemi virus tersebut untuk dapat melakukan mitigasi dampak dan pengendalian darurat.” Ujar Direktur

Salah satu upaya kesiapsiagaan adalah dengan membangun Surveilans Influenza secara global. WHO telah menetapkan Global Influenza Strategy 2019-2030 yang berisi tentang strategi untuk menurunkan beban influenza, menekan risiko influenza zoonosis, dan mitigasi dampak pandemi influenza.  

Selama pandemi COVID-19, Indonesia telah mengadopsi pedoman WHO untuk menggunakan sentinel ILI-SARI yang dilaksanakan di 31 puskesmas (di 26 provinsi) dan Surveilans Severe Acute Respiratory Infection (SARI) yang dilaksanakan di 14 rumah sakit (di 10 provinsi) dimana merupakan bagian dari GISRS.

Direktur menambahkan bahwa Indonesia telah berkontribusi dalam monitoring dan risk assesment influenza global, asesmen untuk kandidat vaksin global dengan pengiriman spesimen isolat influenza dari National Influenza Centre (NIC) ke WHO CC melalui jejaring GISRS. Melalui GISRS juga diperoleh informasi epidemiologi dan virologi influenza dan COVID-19 berbasis laboratorium untuk deteksi dan respon dini guna mendukung program pencegahan dan pengendalian penyakit di Indonesia.

Direktur berharap agar tetap semangat untuk menghadapi kemungkinan terjadinya pandemi influenza dan corona serta memahami peran untuk pengendalian yang lebih baik dan meminimalisir dampak buruk yang mungkin terjadi. (CRP/NDA)

Kementerian Kesehatan tidak menerima suap dan/atau gratifikasi dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi silahkan laporkan melalui HALO KEMENKES 1500567 dan https://wbs.kemkes.go.id

Berita Terkait lainnya >

Posting Terbaru >