Puncak Peringatan Hari Hepatitis Sedunia ke-10

Denpasar (30/7) Setiap tanggal 28 Juli yang diperingati sebagai Hari Hepatitis Sedunia, menjadi momentum untuk meningkatkan perhatian, keperdulian dan pengetahuan masyarakat terhadap masalah virus Hepatitis di Indonesia penanggulangannya. Peringatan Hari Hepatitis Sedunia ke-10 tahun 2019 mengangkat tema “Eliminasi Hepatitis, Selamatkan Generasi Penerus Bangsa”

Hari Puncak  Peringatan Hari Hepatitis Sedunia ke-10 tahun 2019 diadakan di Denpasar Bali, turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Direktur RSUP Sanglah, Ketua PB Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, Direktur Pejabat Kesehatan dan Rehabilitasi, Kemenkumham ,perwakilan Organisasi profesi : IDAI,POGI, IBI Perwakilan WHO, CHAI di Indonesia, serta pejabat Es II dan III di kemenkes serta para Mahasiswa yang ada di Sekitar Denpasar. peserta berjumlah sekitar 600 orang.

Acara Peringatan Hari Hepatitis Sedunia ke-10 ini dibuka langsung oleh Direktur Jenderal P2P dr. Anung Sugihantono, didampingi direktur P2PML dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes serta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya dan Kepala Biro yang ditandai dengan pemukulan gong

Dalam sambutanya dr. Anung mengatakan Hepatitis dapat dicegah dengan upaya promotif-preventif termasuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Demi suksesnya Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis di tanah air,beliau meminta agar seluruh jajaran kesehatan hal-hal ; melakukan deteksi dini Hepatitis B pada seluruh Ibu hamil; melakukan imunisasi Dasar lengkap dimana Imunisasi Hepatitis B nol (HBO) yang harus dilakukan pada bayi 24 jam setelah bayi lahir ; Pemberian HBlg pada bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi Hepatitis B kurang dari 24 Jam setelah kelahiran; mengerakan masyarakat yang belum pernah imunisasi hepatitis B, untuk melakukan imunisasi Hepatitis B secara mandiri; mengerakan masyarakat berswadaya untuk membangun dan menjaga lingkungan bersih dan sehat; melakukan deteksi dini Hepatitis B dan Hepatitis C pada kelompok berisiko lainnya; melakukan pengobatan yang tepat pada penderita Hepatitis dan upaya meningkatkan akses masyarka pada pelayanan kesehatan.

Penanggulangan Virus Hepatitis menjadi salah satu indicator Sustainable Development Goals (SDGs) yakni bahwa pada tahun 2030 berakhir Epidemi AIDS, Tuberkulosis, Malaria dan penyakit tropis terabaikan dan memerangi Hepatitis serta penyakit yang ditularkan melalui air dan penyakit menular lainnya.

Hepatitis merupakan beban penyakit yang besar di dunia, termasuk di Indonesia. Berdasarkan Riskesdas, 2013 Prevalensi virus Hepatitis B di Indonesia berkisar 7,1 % (sektar 18 juta) dan virus hepatitis C berkisar 1,01 % (sekitar 2,5 juta). Virus Hepatitis sangat infeksius, terutama Hepatitis B dan C yang dapat menyebabkan sirosis hati, dan kanker hati bahkan kematian.

Penyebaran virus Hepatitis B mempunyai karakteristik sendiri penularan vertical dari ibu ke anak sangat tinggi. Bayi terinfeksi pada usia sangat dini akan mengakibatkan komplikasi berupa sirosis dan kanker hati pada usia yang sangat dini.

Rangkaian acara peringatan HHS ke-10 tahun 2019 yang dilaksanakan di Jakarta dan Denpasar meliputi : Temu media : di Kemenkes 22 Juli 2019, puncak peringatan Hari Hepatitis Sedunia 2019 di bali (Workshop Hepatitis Virus, kunjungan lapangan ke puskesmas II dan RSUP Sanglah, Deteksi dini Hepatitis B serta Pameran Kesehatan) acara diakhiri pada temu Blogger pada tanggal 31 Juli 2019 di Denpasar Bali.

Kementerian Kesehatan tidak menerima suap dan/atau gratifikasi dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi silahkan laporkan melalui HALO KEMENKES 1500567 dan https://wbs.kemkes.go.id

Berita Terkait lainnya >

Posting Terbaru >