Plt. Dirjen P2P Resmikan Layanan Vaksinasi COVID-19 “Drive Thru” Bagi Lansia Pertama di Jatim

Surabaya, 27 Maret 2021

Dalam upaya percepatan program vaksinasi Covid-19, Pemerintah berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengoptimalisasikan pemberian vaksin Covid-19 bagi masyarakat khususnya bagi lansia. Salah satunya layanan drive thru yang dapat memudahkan lansia mendapatkan vaksinasi Covid-19 tanpa harus turun dari kendaraan.

Setelah sebelumnya sebanyak 25.000 sasaran vaksinasi telah mendapat suntikan vaksin melalui mekanisme lantatur yang digelar di Jakarta dan Bogor, kali ini giliran Kota Surabaya menggelar layanan vaksinasi Covid-19 secara drive thru pertama bagi Lansia di Surabaya, Jawa Timur.

Bertempat di area parkir mahasiswa Kampus Ubaya, Sabtu (27/3) Plt. Dirjen P2P, dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya Hendro Gunawan, Rektor Ubaya,  Benny Lianto, Direktur P2PTM, dr. Cut Putri Arianie, MHKes, Head of Lab Halodoc, Theresia Novi, VP Regional Public Policy & Government Relations Gojek, Gautama Adi Kusuma resmi membuka layanan vaksinasi secara drive thru pertama bagi lansia di Kampus Universitas Surabaya, Jawa Timur.

Dalam sambutannya, Dr. Maxi mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama yang baik antara pemerintah dengan swasta. Beliau mengapresiasi kegiatan yang merupakan kolaborasi antara Halodoc dan Gojek dengan dukungan Pemkot Surabaya, Universitas Surabaya (Ubaya) dan RS Husada Utama ini, merupakan terobosan yang dapat ditiru oleh daerah lain.

Berdasarkan data, wilayah Jatim merupakan daerah dengan kinerja vaksinasi terbaik untuk sementara ini dan menjadi salah satu daerah prioritas pengiriman vaksin, sehingga pemerintah akan berupaya terus memasok ketersediaan vaksin di Jawa Timur ujar Dirjen.

Dirjen juga menambahkan bahwa pelayanan vaksin khususnya drive thru tidak perlu dibatasi hanya untuk warga Kota Surabaya saja, tetapi dari warga diluar kota Surabaya pun yang datang ke lokasi vaksin bisa dilayani.

Saat ini, layanan drive thru  di Ubaya mampu memberikan vaksinasi bagi 500 sasaran terutama warga lanjut usia dalam sehari dengan kapasitas yang akan ditingkatkan menjadi 1.000 sasaran dalam sehari. Kata Dirjen

Dirjen berharap dengan dibukanya drive thru pertama di kota Surabaya ini, selanjutnya akan bisa dibuka di tempat lainnya seperti di kampus, mal, masjid, sehingga semakin mendekati masyarakat semakin cepat vaksinasi diharapkan semakin cepat pula terwujud kekebalan kelompok (herd immunity).

Sasaran vaksinasi adalah kalangan warga, mitra Gojek, dan tenaga pendidikan Ubaya yang keseluruhannya adalah lansia. Mereka terlebih dahulu mendaftar untuk vaksinasi melalui aplikasi Halodoc, RS Husada Utama, pemerintah, serta Ubaya selanjutnya warga yang sudah mendaftar datang ke lokasi drive thru untuk melakukan vaksinasi.

Terdapat empat tahap pemberhentian, pertama tahap registrasi dan validasi, kedua tahap skrining, ketiga tahap penyuntikan vaksin yang dilakukan di dalam mobil atau di atas sepeda motor kemudian, keempat tahap observasi dimana kendaraan parkir selama 30 menit, jika tidak terdapat keluhan, maka diperbolehkan meninggalkan area parkir.

Sekretaris Daerah sekaligus Ketua Satuan Tugas Covid-19 Surabaya, Hendro Gunawan mengatakan bahwa metode lantatur akan coba diterapkan oleh aparatur kesehatan. Sejauh ini, Kota Surabaya telah menggelar vaksinasi secara serentak pada lebih dari 100 fasilitas kesehatan, termasuk 64 puskesmas dan sudah lebih dari 238.000 jiwa tenaga kesehatan, aparatur pelayanan publik, warga lanjut usia, dan kelompok rentan telah menerima vaksinasi di Kota Surabaya.

 â€Pada prinsipnya, Surabaya ingin terus cepat mendapatkan dan memberikan vaksin sehingga percepatan dapat benar-benar dicapai,” kata Hendro

Berita ini disiarkan oleh Humas Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI. Gedung Adhyatma, Lt.9, Jl. H.R. Rasuna Said Blok X5 Kav. 4-9 Kuningan, Jakarta Selatan 12950.(IND)

Kementerian Kesehatan tidak menerima suap dan/atau gratifikasi dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi silahkan laporkan melalui HALO KEMENKES 1500567 dan https://wbs.kemkes.go.id

Berita Terkait lainnya >

Posting Terbaru >