Pesantren di Jatim Jalankan Vaksinasi Perdana AstraZeneca

Senin (22/3), Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di dampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali meninjau pelaksanaan vaksinasi perdana AstraZeneca di pendopo Kabupaten Sidoarjo.

Kedatangan Presiden ke Sidoarjo ingin memastikan kesiapan para tenaga kesehatan kabupaten, rumah sakit, puskesmas, RSUD dan rumah sakit rujukan covid-19 di Jawa Timur yang sedang melaksanakan vaksinasi perdana AstraZeneca yang diharapkan kedepannya vaksinasi nasional dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Beliau mengatakan, dirinya telah melakukan pertemuan dengan sejumlah kiai di Provinsi Jatim terkait dengan pelaksanaan vaksinasi AstraZeneca tersebut. “Jatim siap diberikan vaksin AstraZeneca untuk digunakan di pondok pesantren di Jatim,” kata Jokowi.
“Saya perintahkan Menkes segera distribusikan vaksin AstraZeneca di Jatim dan provinsi lain,” tambahnya

Sejumlah kyai di Sidoarjo diantaranya Ketua MUI Jawa Timur KH. Hasan Mutawakkil ‘Alallah, Ketua MUI Sidoarjo KH. Salim Imron dan Rois Syuriah PCNU Sidoarjo, KH. Rofiq Sirodz terlihat mengikuti vaksinasi yang disaksikan oleh Presiden.

Ketua MUI Jatim KH. Hasan Mutawakkil ‘Alallah menghimbau kepada masyarakat untuk memanfaatkan program vaksinasi AstraZeneca yang diberikan pemerintah ini karena dijamin ke halalannya.

“Dan memang seharusnya untuk dimanfaatkan program vaksinasi pemerintah ini karena tujuannya tidak lain untuk menjaga jiwa dan keselamatan rakyatnya. Tidak ada pemerintah yang akan mencelakakan rakyatnya sendiri”, ujar KH. Hasan Mutawakkil.

Setelah melakukan kunjungan ke Sidoarjo Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin didampingi perwakilan UNICEF Debora Cormini dan Perwakilan WHO untuk Indonesia, Dr. N. Paranietharan dan Plt. Dirjen P2P, dr. Maxi Rein Rondonuwu melanjutkan perjalanan ke Pesantren Lirboyo, Kediri (23/3).

Pesantren Lirboyo yang merupakan salah satu pondok terbesar dan tertua di Indonesia, mulai menjalankan vaksinasi COVID-19 dengan sasaran 150-200 santri serta pengurus ponpes dengan waktu pelaksanaan selama satu hari.

Untuk mendukung pelayanan vaksinasi, Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri telah menyiapkan 20 vial atau 200 dosis vaksin AstraZeneca serta tenaga kesehatan dan vaksinator yang terdiri dari 12 orang.

“Terima kasih kepada teman-teman di Lirboyo telah berkenan warganya disuntik dengan vaksin AstraZeneca,” kata Menkes.

Kegiatan ini merupakan bagian dari mempercepat program vaksinasi nasional bagi 181,5 juta penduduk Indonesia dengan target waktu 12 bulan. Di masa kedaruratan sekarang ini, vaksin yang tersedia adalah vaksin yang terbaik untuk digunakan. Pemerintah harus mengkombinasikan berbagai macam merk vaksin COVID-19 dalam rangka memenuhi kebutuhan vaksin untuk seluruh populasi sasaran. Sebab, tidak ada satupun produsen vaksin di dunia ini yang dapat memenuhi seluruh permintaan negara-negara besar seperti Indonesia.

Agar semakin banyak yang divaksin, Menkes menegaskan pentingnya dukungan dari seluruh elemen masyarakat Indonesia. Supaya, tujuan vaksinasi yakni terbentuknya kekebalan kelompok cepat tercapai.
Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, KH Abdullah Kafabihi Mahrus menyambut baik pelaksanaan vaksinasi bagi kyai, santri serta pengurus NU di Surabaya dan Kediri. Pihaknya mengaku siap mendukung pemerintah untuk menggelar vaksinasi COVID-19 sebagai salah satu ikhtiar untuk mengakhiri pandemi di Tanah Air.

“Lirboyo akan mendukung apa yang menjadi program pemerintah, bagi kami kemaslahatan umat jadi prioritas utama, kami terus berikhtiar dengan doa, mudah-mudahan COVID-19 cepat hilang”. ujar nya

Kementerian Kesehatan tidak menerima suap dan/atau gratifikasi dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi silahkan laporkan melalui HALO KEMENKES 1500567 dan https://wbs.kemkes.go.id

Berita Terkait lainnya >

Posting Terbaru >