Pertemuan Rakontek P2P Tahun 2022

“Program Bersama kita lakukan Pencegahan, Deteksi dan Respons Penyakit untuk Pulih lebih Cepat  dan Bangkit Lebih Kuat”

(9/9) Batam, Dirjen P2P Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS membuka pertemuan Konsultasi Teknis (rakontek) Program Bersama kita lakukan Pencegahan, Deteksi dan Respons Penyakit untuk Pulih lebih Cepat  dan Bangkit Lebih Kuat didampingi Sekretaris Ditjen dan Para Direktur di lingkungan Ditjen P2P. Turut hadir Sekretaris Daerah Kota Batam H.Jefridin dan seluruh Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan di Indonesia, Kepala B/BTKL PP seluruh Indonesia, dengan narasumber yaitu dari Kemendes PDTT, Kemenko PMK, Kementerian PPN, Ditjen Pembangunan Daerah, Kemendagri, Itjen, Biro Perencanaan Kemenkes, serta peserta dari Pejabat Struktural dan Fungsional yang hadir luring dan daring.

Rapat Koordinasi Teknis P2P yang berlangsung selama 4 hari ini ini mengambil tema Bersama kita lakukan Pencegahan, Deteksi dan Respons Penyakit untuk Pulih lebih Cepat  dan Bangkit Lebih Kuat”. Pertemuan kali ini berbeda dengan tahun sebelumya, dimana kita menghadapi kondisi pandemi baru tahun ini bisa dilaksanakan lagi secara luring.

Situasi Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit saat ini berada dalam kondisi yang tidak mudah, sebagai dampak dari pendemi COVID-19 yang belum pulih dan beberapa negara masih berada pada angka yang tinggi sehingga kita  perlu waspada. Dari sisi program rutin, kita masih menghadapi tantangan sebagai efek dari pelaksanaan pengendalian pandemi. Target  reduksi, eliminasi dan eradikasi penyakit yang telah kita tetapkan  terancam  terjadi kemundurun karena program yang tidak berjalan dan efek jeda dari vaksinasi, pengobatan dll.

Dalam sambutannya, Dirjen menerangkan bahwa Sejak tahun 2021, Menteri Kesehatan menginisiasi tranformasi kesehatan sebagai pembelajaran dari pengendalian COVID-19, kesehatan kini menjadi priotas pertama, publik lebih peduli dan menyadari pentingnya kesehatan; institusi dan organisasi juga memahami pentingnya menjaga tenaga kerja tetap sehat dan mencukupi. Pandemi juga telah menyadarkan kita akan pentingnya resiliensi sektor kesehatan, pandemi telah membuka mata kita akan masalah sistemik yang harus diperbaiki untuk meningkatkan kapasitas dan ketahanan sistem kesehatan. Transformasi telah dimulai dengan merevisi Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024, saat ini telah terbit Peraturan Menteri Kesehatan No 13 tahun 2022  yang memuat perubahan Renstra khususnya tahun 2022 – 2024. Adapun indikator kinerja program bidang P2P Tahun 2022-2024 tersebut menjadi Persentase kabupaten/kota yang mencapai target  imunisasi rutin, Persentase cakupan penemuan dan pengobatan kasus HIV (ODHA on ART),Cakupan penemuan dan pengobatan kasus TBC,Jumlah kabupaten/kota yang mencapai API < 1/1000 penduduk, Proporsi kasus kusta baru tanpa cacat, Persentase pengobatan penyakit menular pada Balita, Persentase skrining penyakit menular pada kelompok berisiko, Jumlah kabupaten/kota yang mencapai eliminasi peyakit tropis terabaikan, Jumlah kabupaten/kota yang melakukan deteksi dini faktor risiko PTM, Jumlah kabupaten/kota yang melakukan pengendalian faktor risiko PTM, Persentase kabupaten/kota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan, Persentase kabupaten/kota yang memiliki laboratorium kesehatan masyarakat dengan kemampuan surveilans Persentase fasyankes yang telah terintegrasi dalam sistem informasi surveillans berbasis digital

Pada Rakontek tahun ini kita akan menindaklanjuti Renstra revisi yang memiliki tantangan tersendiri dan harus mencapai target tinggi yang telah ditetapkan. Untuk itu kita perlu mengambil langkah-langkah untuk pencapaian target yang harus dicapai karena belajar dari pengendalian COVID-19, dimana ditengah kekurangan kita mampu memaksimalkan sumber daya,  baik yang internal maupun eksternal sehingga kita termasuk negara yang sukses dalam pengendalian COVID-19. tambahnya

Maxi berharap bahwa hasil Pertemuan ini tentunya kita adakan dalam rangka melihat dan mengevaluasi capaian kita kemudian menyusun langkah-langkah stetegis yang akan kita lakukan kedepan. Beberapa hal yang perlu ditekankan antara lain agenda besar transformasi  kesehatan   ini harus dilakukan oleh semua komponen pemerintah dan semua komponen bangsa, kita harus bisa beradaptasi dengan sistem kerja baru akibat pandemi dan menjadi pemimpin strategis serta adaptif untuk mengawal program, pantau dan evaluasi pelaksanaan program dan pencapaian target secara berkala, identifikasi permasalahan dan segera cari strategi intervensi yang mampu operasional, Mensinergikan dan mengintegrasikan pelaksanaan program baik dari sisi pembiayaan, pelaksanaan kegiatan maupun sumber daya manusia agar efektif dan efisien, Menggali dan memanfaatkan peluang yang ada untuk mendukung program baik lintas program maupun lintas sector serta merangkul kekuatan dan potensi-potensi yang ada di masyarakat.

Dalam rangkaian kegiatan Dirjen P2P mendapat undangan dari Gubernur Provinsi Riau Ansar Ahmad membahas tentang program kesehatan sekaligus melanjutkan Peninjauan Pembangunan Gedung KKP Kelas I Batam.

Kegiatan Rakontek menghasilkan poin penting yang perlu di tindak lanjut diantara nya Percepatan pencapaian target indikator P2P perlu mengedepankan proses pemberdayaan masyarakat, penggunaan dana desa harus mengikuti proses penyusunan APBDes, melalui musyawarah desa dengan mengajukan proposal yang disusun dan dipresentasikan oleh masyarakat, sehingga perlu mendorong dan meningkatkkan kapasitas masyarakat desa untuk mampu dan mau membuat proposal bidang Kesehatan termasuk P2P, diperlukan inovasi untuk meningkatkan cakupan imuniasi salah satunya dengan mengambil pembelajaran baik dari pandemi Covid-19 terkait cakupan vaksinasi, program P2PM terdapat 3 indikator yang capaiannya masih rendah dan perlu percepatan yaitu cakupan penemuan dan pengobatan kasus TB (54%), persentase orang dengan risiko terinfeksi virus yg melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia yg mendapatkan skrining HIV (42,5%) serta persentase kabupaten kota dengan insiden rate DBD kurang dr 10 per 100 ribu penduduk (45%), pencapaian indikator keiatan Surkarkes telah berjalan on the track, meski Sebagian masih perlu peningkatan, diperlukan dukungan dinkes prov/kab/kota dan UPT dalam upaya melakukan respons KLB, pemetaan peyakit infeksi emerging dan surv vector. Kab/kota perlu didorong agar memiliki lab kes masyarakat dengan kemampuan surveilans terintegrasi dalam sistem surveilans berbasis digital, koordinasi antara pusat dan daerah untuk percepatan pencapaian target indikator program P2PTM sangat diperlukan dan diperlukan inovasi-inovasi untuk menjangkau sasaran deteksi dini PTM sesuai spesifik lokal masing- masing daerah, mengingat perkembangan program penyehatan lingkungan termasuk pembaharuan terkait aturan, kebijakan dan juga standard baku mutu kesehatan lingkungan maka dukungan UPT sangat penting dan dibutuhkan. Untuk itu pembinaan  kepada  UPT  harus dilakukan termasuk penerapan target kinerja dukungan UPT diperlukan adanya regulasi yang dapat melindungi petugas karantina dalam pelaksanaan tugas baik keselamatan jiwa dan perlindungan hukum, perlunya penguatan deteksi dini untuk cegah tangkal di pintu masuk sebagai bagian transformasi pilar penguatan ketahanan kesehatan, realisasi anggaran tahun 2022 baik APBN maupun DAK masih harus ditingkatkan dengan memanfaatkan waktu yang tersisa secara maksimal, karena serapan ini akan mempengaruhi alokasi anggaran tahun berikutnya, diperlukan integrasi yang tepat dan sinergitas dalam perencanaan dan pengangaran untuk mempercepat Pencapaian Target 2024 Agar selaras dengan Sasaran Prioritas Nasional dan Major Project RKP 2023, dan target 2024, melalui DAK, Dana Desa, otsus, Belanja KL, Dekon, PHLN dan sumber lainnya, dana bantuan pemerintah dg akun 526 masih menyimpan permasalahan serah terima aset dan distribusi pemanfaatanya, diperlukan dukungan serta komitmen baik pusat maupun daerah untuk penyelesaiannya segera (ning/ink)

Kementerian Kesehatan tidak menerima suap dan/atau gratifikasi dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi silahkan laporkan melalui HALO KEMENKES 1500567 dan https://wbs.kemkes.go.id

Berita Terkait lainnya >

Posting Terbaru >