Pertemuan Orientasi Saka Bakti Husada bagi Kepala Satker Tahun 2019

Bogor, Sentul (9/9) Pertemuan Orientasi Saka Bakti Husada Bagi Kepala Satker Tahun 2019 Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Sentul, acara dibuka oleh dr. Anung Sugihantono, M.Kes dihadiri Sekretaris Ditjen, jajaran Sekretariat SBH Krida Bina Pengendalian Penyakit, para Direktorat di lingkungan Jenderal P2P dan Para Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala KKP dan Kepala BTKLPP.

Kegiatan orientasi ini, merupakan kelanjutan sebelumnya yang dilaksanakan di Bogor dan Lakespra Saryanto. Kegiatan orientasi ini disertai harapan yang besar kepada kakak-kakak Pembina dan Pamong setelah mengikuti orientasi ini diharapkan mampu: a) Memahami kebijakan Saka Bakti Husada dan GERMAS b) Menjalankan tugas, tanggung jawab dan fungsi sebagai Pamong Saka Bakti Husada c) Mengelola Saka Bakti Husada d) Memahami dan mengelola proses Belajar Mengajar Kecakapan Khusus

Gerakan Pramuka sebagai suatu organisasi pendidikan kepanduan dan sebagai organisasi nonformal di Indonesia memiliki segmen peserta didik dari anak-anak, ramaja, pemuda dan orang dewasa. Jumlah anggota Gerakan Pramuka di Indonesia adalah terbesar di dunia. Bersadarkan data dari World Organization Movement (WOSM) tahun 2018 tercatat jumlah Anggota Gerakan Pramuka Indonesia sebanyak 21.599.748 orang dari total anggota kepanduan sebanyak 35 juta orang, yang tersebar di 219.221 Gugus Depan putra dan putri. Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok mendidik dan membina kaum muda Indonesia agar menjadi tenaga kader pembangunan yang beriman dan taqwa (IMTAK), berilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta bermoral Pancasila yang sehat jasmani dan rohani.

Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985 dan  dicanangkan oleh Menkes RI pada tanggal 12 Nopember 1985 pada Hari Kesehatan Nasional di Magelang. Saka Bakti Husada dibentuk untuk mewujudkan tenaga kader pembangunan dalam bidang kesehatan yang dapat membantu melembagakan perilaku hidup bersih dan sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat dilingkungannya. Pramuka anggota Saka Bakti Husada sangat diharapkan berperan dalam menggerakkan dan memimpin masyarakat sekitarnya yakni sebagai motivator dan komunikator, penggerak masyarakat terutama generasi muda, perintis pembangunan dan pelaksana kegiatan baik yang bersumber dari masyarakat maupun yang bersifat ketrampilan produktif.

Gerakan Pramuka Saka Bakti Husada dengan peran menggerakkan dan memimpin masyarakat, yakni sebagai motivator dan komunikator, penggerak masyarakat terutama generasi muda, perintis pembangunan dan pelaksana kegiatan baik yang bersumber dari masyarakat maupun yang bersifat ketrampilan produktif. Guna mewujudkan tenaga kader pembangunan kesehatan yang berperan membantu melembagakan PHBS, maka Saka Bakti Husada memiliki 6 Krida dengan 35 Kecakapan Khusus. Salah satu diantaranya yaitu Krida Bina Pengendalian Penyakit yang dikembangkan untuk menjawab tantangan dan permasalahan adanya kasus-kasus penyakit menular, berkembangnya penyakit tidak menular dan masalah kesehatan jiwa & NAPZA, serta munculnya penyakit baru (new emerging disease).

Krida Bina Pengendalian Penyakit merupakan wadah kegiatan keterampilan, pengetahuan, dan teknologi tepat guna untuk memberikan kecakapan khusus tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, penyakit menular, dan kesehatan jiwa.  Berdasarkan syarat kecakapan khusus yang terdapat di Krida Bina Pengendalian Penyakit maka anggota Saka Bakti Husada yang mendalami krida pengendalian penyakit  diharapkan antara lain dapat menjadi pembuat teknologi tepat guna bidang pencegahan dan pengendalian penyakit.

Kegiatan Pembinaan Saka Bakti Husada perlu dilakukan secara intensif dan berkesinambungan mulai dari tingkat Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, Saka dan Gugus depan. Dengan meningkatkan peran aktif Pramuka dalam pembangunan kesehatan, akan menciptakan kader penggerak masyarakat dan sebagai agen perubahan dalam berperilaku hidup sehat yang nantinya dapat meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat serta mempercepat pencapaian Program Indonesia Sehat.

Kegiatan orientasi ini dilakukan juga ulang janji pramuka bagi Kepala Satker UPT yang menjadi Inspektur Upacara dr Achmad Yurianto yang memimipin sumpah janji tersebut.

Kementerian Kesehatan tidak menerima suap dan/atau gratifikasi dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi silahkan laporkan melalui HALO KEMENKES 1500567 dan https://wbs.kemkes.go.id

Berita Terkait lainnya >

Posting Terbaru >