Menkes Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kemenkes Diantaranya Sejumlah Pejabat Di Lingkungan Direktorat Jenderal P2P  

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin melantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama  Kementerian Kesehatan pada Jumat (2/9) di gedung Kemenkes. Salah satu di antaranya para pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P).

Dikesempatannya dalam sambutannya Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin mengatakan Kemenkes sekarang memasuki tahap terakhir dari tugas Presiden RI yang diamanahkan kepada Kementerian Kesehatan yaitu transformasi sistem kesehatan nasional yang terdiri dari 6 pilar transformasi. Rotasi tersebut merupakan bagian dari transformasi kesehatan.

“Sebenarnya ada satu pilar transformasi yang harus kita lakukan yaitu bagaimana kita bisa mentransformasi organisasi, manusia, budaya kerja, di Kementerian Kesehatan. Salah satu programnya adalah dengan program mutasi dan rotasi,” ujar Menkes usai melantik pejabat.

Mutasi dan rotasi adalah kesempatan untuk bisa mematangkan kemampuan profesionalitas dan intelektualitas pegawai. Dua kelompok kemampuan itu, lanjut Menkes Budi, perlu diasah dan dimatangkan agar bisa menghasilkan pegawai Kementerian Kesehatan yang tangguh dan berkarakter.

Dikatakan Menkes Budi, untuk mematangkan dua karakter tersebut diperlukan adanya rotasi dan mutasi agar teruji dan bisa menghadapi situasi yang baru.

Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah dikenal yang namanya AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Amanah).

“Ada empat hal yang saya ingin titip ke teman-teman dari AKHLAK ini yaitu Amanah, Loyal, Adaptif, Kolaboratif,” ucap Menkes.

Menkes Budi menjelaskan, amanah ditekankan karena perpindahan dibutuhkan mengingat setiap tempat memiliki tantangannya tersendiri

“Tolong dijaga dan dipastikan bapak ibu bisa amanah,” ucap Menkes.

Terkait Loyalitas, Menkes Budi mengingatkan loyalitas kita adalah kepada institusi Kementerian Kesehatan. Kita akan membangun sistem supaya orang yang menjabat adalah orang yang mampu.

Budaya ketiga adalah budaya Adaptif. Menkes Budi akan meminta Biro SDM untuk lebih berani memutar satu orang bukan hanya di level eselon 2, tetapi juga juga level di bawahnya untuk merotasi dari suatu direktorat ke direktorat lain.

Selanjutnya adalah budaya Kolaboratif. Dengan adanya rotasi ini menjadi kesempatan untuk mengasah kemampuan rekan-rekan sekalian untuk membangun kolaborasi dengan baik di lingkungan yang baik dengan teman-teman yang baru dengan rekan kerja yang baru.

“Saya titip itu dan saya percaya kalau budaya AKHLAK ini dijalankan dengan baik khususnya empat hal tadi, yakni Amanah, Loyalitas, Adaptif, dan Kolaboratif, transformasi organisasi dan budaya Kementerian Kesehatan akan berhasil dan kementerian ini akan menjadi salah satu Kementerian terbaik di mata masyarakat,” ungkap Menkes Budi.

Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang dilantik oleh Menteri Kesehatan RI :

1. dr. YUDHI PRAMONO, M.A.R.S. sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;

2. dr. ACHMAD FARCHANNY TRI ADRYANTO, M.K.M. sebagai Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan;

3. dr. IMRAN PAMBUDI, M.P.H.M. sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular;

4. Dr. EVA SUSANTI, S.Kp., M.Kes. sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular;

5. AGUS JAMALUDIN, S.K.M., M.Kes. sebagai Kepala KKP Kelas I Makassar;

6. Dr. ANAK AGUNG NGURAH KUSUMAJAYA, S.P., M.P.H. sebagai Kepala KKP Kelas I Denpasar;

7. NANING NUGRAHINI, S.K.M., M.K.M. sebagai Kepala KKP Kelas I Soekarno Hatta

8. dr. DARMAWALI HANDOKO, M.Epid. sebagai Kepala BBTKL dan PP Yogyakarta;

9. Dr. dr. IRENE, M.K.M. sebagai Kepala BBTKL dan PP Jakarta;

Kementerian Kesehatan tidak menerima suap dan/atau gratifikasi dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi silahkan laporkan melalui HALO KEMENKES 1500567 dan https://wbs.kemkes.go.id

Berita Terkait lainnya >

Posting Terbaru >