Melalui Bulan Kesadaran Kanker Payudara, Kemenkes Bersama YKPI dan PT. Uni-Charm Indonesia Berkolaborasi Kampanyekan SADARI

Setiap tahunnya pada bulan Oktober masyarakat dunia memperingati Bulan Kesadaran Kanker Payudara (Breast Cancer Awareness Month). Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan kewaspadaan masyarakat dunia terhadap penyakit kanker payudara.

Bulan Kesadaran Kanker Payudara telah menginspirasi banyak orang khususnya kaum perempuan untuk mengetahui dan peduli akan faktor risiko, tanda serta gejala, serta upaya penanggulangan kanker payudara.

Sebagai bentuk upaya pemerintah dalam penanggulangan kanker payudara, maka Kementerian Kesehatan memerlukan dukungan semua pihak secara massif dan terintegrasi termasuk perusahaan, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, dan organisasi profesi.

Salah satunya dukungan perusahan Uni-Charm Indonesia yang telah berpartisipasi dalam upaya penanggulangan kanker payudara melalui kemitraan dengan Kementerian Kesehatan dan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) dengan melakukan kampanye pencantuman pesan Kesehatan Periksa Payudara Sendiri (SADARI) kepada masyarakat untuk Menuju 0 (nol) Penemuan Stadium Lanjut Kanker Payudara.

Kanker payudara merupakan jenis kanker terbanyak di dunia termasuk di Indonesia. Tercatat sebanyak 2,3 juta perempuan di dunia didiagnosis kanker payudara dan 685.000 diantaranya meninggal di tahun 2020. Walaupun kematian akibat kanker payudara sudah mulai menurun di negara maju, namun di negara-negara berkembang hal ini masih menjadi masalah yang serius.

Demikian disampaikan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Ditjen P2P Kemenkes dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes melalui daring pada Konferensi Pers Bulan Kesadaran Kanker Payudara yang diselenggarakan oleh PT.Uni-Charm Indonesia Tbk, Kamis siang (6/10) di Hotel Mulia Jakarta.

Lanjut dr. Eva mengatakan di Indonesia sendiri, kanker payudara merupakan kanker terbanyak dengan kasus baru mencapai 65.858 kasus dan jumlah kematian 22.430 orang pada tahun 2020. Selain itu, sebanyak 60-70% pasien kanker payudara di Indonesia didiagnosis pada stadium lanjut (III dan IV), yang mengakibatkan kualitas hidup, dan kesintasan menjadi rendah serta beban pembiayaan yang semakin besar.

Untuk itu, kata dr. Eva dalam menyikapi permasalahan kanker di Indonesia, Pemerintah melakukan pendekatan melalui strategi 4 pilar, yaitu promosi kesehatan, perlindungan khusus, deteksi dini, dan penanganan kasus.

“Pilar promosi kesehatan dan deteksi dini merupakan kunci utama dalam upaya menurunkan insidens dan kematian akibat kanker payudara, ” ujar dr. Eva

Hal tersebut menurutnya dikarenakan kanker payudara dapat dideteksi pada stadium dini. Dengan menghindari faktor risiko dan melakukan deteksi dini akan meningkatkan angka harapan hidup dan kualitas hidup penderita.

Deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan melalui Periksa Payudara Sendiri (SADARI) maupun pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan secara berkala. Oleh karena itu upaya peningkatan kesadaran masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat dan deteksi dini kanker payudara harus terus dilakukan secara luas kepada masyarakat.

Presiden Direktur PT. Uni-Charm Indonesia Tbk Yuji Ishii dikesempatan yang sama mengatakan penanganan yang harus dilakukan untuk meminimalisir resiko terjadinya kanker payudara adalah dengan melakukan deteksi dini dengan melakukan gerakan SADARI, dan hal ini perlu disebarluaskan kepada para konsumen khususnya wanita. Karena itu dukungan yang kami lakukan dengan mencantumkan slogan AYO SADARI SETELAH MENSTRUASI pada produk kami sebagai brand kategori pembalut wanita yang mendapat dukungan No.1 di Indonesia, Charm bertekad untuk dapat berkontribusi pada gerakan deteksi dini kanker payudara.

“Sejalan dengan upaya dari Kemenkes dan YKPI untuk mempenetrasikan gerakan SADARI, kami mendukung ajakan periksa payudara sendiri setiap 1 bulan 1x setelah menstruasi, kami juga akan berkolaborasi dengan YKPI untuk menyusun program edukasi tentang periksa payudara sendiri (SADARI) di berbagai area di Indonesia untuk berkontribusi pada 0 penemuan kanker payudara stadium lanjut,” ujar Yuji

Yuji juga mengatakan akan melakukan berbagai upaya yang sejalan dengan company slogan Ethical Living for SDGs, yakni menerapkan kebaikan kecil dalam kehidupan sehari-hari, dengan harapan dapat memberikan kehidupan yang sehat dan bahagia kepada seluruh masyarakat, termasuk para wanita di Indonesia.

Ketua YKPI Ibu Linda Agum Gumelar yang turut hadir mengucapkan terima kasih kepada PT Uni-Charm Indonesia Tbk yang selama 2 tahun berturut-turut telah menunjukkan kepeduliannya terhadap penyakit kanker payudara. Dengan meluncurkan slogan AYO SADARI SETELAH MENSTRUASI, diharapkan akan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk melakukan periksa payudara sendiri (SADARI) secara rutin, demi mewujudkan 0 penemuan kanker payudara stadium lanjut.

dr.Walta dan survivor kanker payudara Ibu Kartika Kembaren yang juga hadir sebagai narasumber pada konferensi pers yang dihadiri para jurnalis media massa menekankan tentang pentingnya melakukan SADARI. Karena jika kanker payudara dideteksi sejak dini melalui SADARI, dan melakukan pengobatan secara tepat, maka bisa sembuh. Dikesempatannya para narasumber juga menjelaskan tentang perilaku yang mampu menyebabkan terjadinya kanker payudara beserta penanganannya, waktu pelaksanaan SADARI, dan lain-lain. (Adt)

Kementerian Kesehatan tidak menerima suap dan/atau gratifikasi dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi silahkan laporkan melalui HALO KEMENKES 1500567 dan https://wbs.kemkes.go.id

Berita Terkait lainnya >

Posting Terbaru >