Lewati Pandemi dengan Imunisasi Lengkap

World Health Assembly (WHA) pada Mei 2012 telah memprakarsai Pekan Imunisasi Dunia yang jatuh pada tiap minggu ke-4 bulan April. Pekan Imunisasi Dunia (PID) bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan melaksanakan imunisasi kepada masyarakat sebagai upaya untuk mencegah PD3I. Sampai saat ini, PID telah dilaksanakan oleh lebih dari 180 negara melalui pelaksanaan berbagai kegiatan. Di Indonesia,  rangkaian kegiatan telah dimulai pada minggu kedua bulan April. Hal ini disampaikan Dirjen P2P, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS pada Laporan Kegiatan di Puncak Pekan Imunisasi Dunia 2022 yang dilaksanakan di Jakarta pada 22 April 2022.

Acara Puncak PID dibuka oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin didampingi oleh Wakil Menteri Kesehatan, serta para pejabat Eselon I di Lingkungan Kemenkes dan Lembaga. Turut Hadir dalam acara Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia, Ketua Organisasi Profesi, Perwakilan WHO, UNICEF, UNDP, CHAI, Yayasan RMHC baik secara virtual dan luring.

Dalam sambutan, Menkes mengingatkan kembali akan pentingnya Imunisasi dalam mencegah PD3I dan mengapresiasi kepada 6 kabupaten/kota  yang cakupannya telah mencapai target nasional pada Triwulan I Tahun 2022.

Berbagai kegiatan telah dilaksanakan baik oleh Kemenkes bersama mitra, dan juga dilaksanakan oleh teman-teman di daerah, antara lain: seminar media, temu blogger, pelaksanaan orientasi kader posyandu untuk mendukung program imunisasi, pelaksanaan melengkapi imunisasi yang belum/tidak lengkap imunisasinya, pelaksanaan webinar kepada tenaga Kesehatan dan masyarakat umum; dan berbagai lomba/kompetisi dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melakukan imunisasi sehingga mau dan mampu membawa buah hatinya untuk dilakukan imunisasi sesuai jadwal.

Saat ini Kementerian Kesehatan saat ini telah menambah 3 jenis vaksin ke dalam program imunisasi rutin lengkap, yaitu PCV, Rotavirus dan HPV untuk mengurangi angka kematian ibu dan anak. Ujar Menkes saat konferensi pers.

Menkes menambahkan bahwa intervensi kesehatan yang lebih murah dan lebih efektif itu kalau dilakukan di hulu dengan imunisasi. Terdapat 2 problem besar di Indonesia, pertama adalah kematian ibu, dan kedua kematian anak. Kematian ibu di Indonesia banyak diakibatkan oleh kanker, yakni kanker serviks dan kanker payudara sementara kematian anak paling banyak diakibatkan oleh infeksi dan yang paling tinggi adalah diare dan pneumonia.

Secara spesifik, vaksin PCV bertujuan untuk mencegah penyakit radang paru, radang selaput otak, radang telinga yang disebabkan oleh bakteri Pneumokokus. Vaksin Rotavirus untuk mencegah diare berat dan komplikasinya yang disebabkan oleh virus Rota. Sementara vaksin HPV untuk mencegah kanker leher rahim (kanker serviks) pada wanita.

Ketiga vaksin tersebut akan menjadi bagian dari imunisasi rutin lengkap yang dilakukan bertahap. Vaksinasi HPV sebelumnya sudah dilakukan di sejumlah kabupaten/kota, di antaranya Yogyakarta.

Dirjen P2P, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu menambahkan introduksi vaksinasi HPV telah dilakukan di beberapa kabupaten/kota salah satunya Yogyakarta.

“Itu hasilnya baik mengurangi insiden daripada kanker serviks. Makanya kami perluas tahun ini arahan pak Menteri untuk menambah di 8 provinsi jadi 4 provinsi di Jawa dan Bali, dan 3 provinsi di Sulawesi (Provinsi DKI Jakarta, D.I Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Bali) yang ditargetkan selesai tahun 2022,” tutur Dirjen.

Kementerian Kesehatan tidak menerima suap dan/atau gratifikasi dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi silahkan laporkan melalui HALO KEMENKES 1500567 dan https://wbs.kemkes.go.id

Berita Terkait lainnya >

Posting Terbaru >