Dirjen P2P dan Bupati Sumba Barat Daya Bersinergi Perkuat Penanganan KLB DBD di Nusa Tenggara Timur

Menindaklanjuti respon Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah di Kabupaten Sumba Barat Daya yang mengalami tren kenaikan kasus mulai dari November 2021. Maa Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS mengunjungi Kabupaten Sumba Barat daya pada Seniin, 7 Maret 2022

Data kasus harian Dengue mulai 1 Januari sampai 28 Februari total 168 kasus, dengan kematian 3 orang (CFR = 1,8%).
Bertempat di Rumah Dinas Bupati Sumba Barat Daya (SBD) di temani dengan Kepala BBTKLPP Surabaya melakukan dialog dan koordinasi bersama Bupati SBD serta perwakilan Bidang P2PM Dinas Kesehatan Provinsi NTT. Dalam pertemuan tersebut Bupati SBD menyampaikan adanya keterbatasan SDM dan fasilitas pelayanan kesehatan di kabupaten yang dipimpinnya. Terutama untuk membangun peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengendalian DBD. Bupati mengharapkan bantuan dari pusat, meliputi pembangunan desa sehat sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat dan perbaikan fasilitas pelayanan kesehatan. SBD merupakan kabupaten dengan penduduk terbanyak di Pulau Sumba, namun rumah sakit umum daerahnya baru naik menjadi Kelas D.

Besar harapan Bupati SBD, kabupatennya menjadi pionir dalam upaya gerakan bersama dengan pemerintah pusat menuntaskan kasus DBD dan Malaria. Pulau Sumba, termasuk SBD masih menjadi daerah endemis Malaria di Indonesia “Saat ini peyakit menular dengan angka tertinggi itu adalah malaria. SBD salah satu yang masih cukup tinggi dan baru satu Kabupaten di NTT yang sudah eliminasi. Tentu ini pekerjaan berat kita semua. Kita butuh komitmen saja termasuk pemerintah daerah di sini,” Ucapnya
Dalam Kunjungannya Dirjen P2P berjanji akan memberikan bantuan alat fogging dan sejumlah kebutuhan lainnya kepada Kabupaten SBD sebab melihat komitmen Pemerintah Daerah SBD yang bersungguh – sungguh dalam membuat program desa sehat. Ia pun berharap Bupati SBD mampu menyelesaikan kasus KLB DBD, TB, Malaria dan Stunting.

Beberapa hal yang dilakukan sebagai upaya penanggulangan KLB Dengue/DBD di Kabupaten Sumba barat Daya adalah sebagai berikut :

  1. Melakukan deteksi dini infeksi dengue di puskesmas dengan melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) Antigen Dengue NS1 atau RDT Combo pada hari 1 -5 demam.
  2. Melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) bila ada dilaporkan peningkatan kasus atau adanya laporan DD/DBD/DSS.Penyelidikan Epidemiologi oleh BTKL Surabaya dan Dinkes Provinsi NTT
  3. Indentifikasi vaktor Angka Bebas Jentik 58.33% pada Puskesmas dengan kasus tertinggi. Angka ideal ABJ > 95%
  4. Melakukan upaya pencegahan dan pengendalian Dengue dengan tetap mengedepankan langkah – langkah preventif dan promotif dengan mobilisasi masyarakat melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) untuk melaksankan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus di tempat – tempat umum dan tempat – tempat institusi untuk mencapai Angka Bebas Jentik > 95 %.
  5. Penyuluhan masyarakat.
  6. Tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dalam setiap kegiatan pencegahan dan pengendalian Dengue/DBD. (Sri.S)

Kementerian Kesehatan tidak menerima suap dan/atau gratifikasi dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi silahkan laporkan melalui HALO KEMENKES 1500567 dan https://wbs.kemkes.go.id

Berita Terkait lainnya >

Posting Terbaru >