Kemenkes Selenggarakan Pameran Pembangunan Kesehatan Dalam Rangka HKN Ke-55

Kementerian Kesehatan RI dalam rangka Peringatan Hari Kesehatan Nasiona (HKN)l ke-55 menyelenggarakan Pameran Pembangunan Kesehatan di ICE BSD, Tangerang. Pameran yang berlansung selama 3 hari, mulai dari tanggal 7-9 November 2019 ini dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kemenkes Oscar Primadi mewakili Menteri Kesehatan.

Tujuan diselenggarakannya pameran adalah untuk menyampaikan informasi, edukasi dan promosi kesehatan kepada masyarakat, mensosialisasikan program dan kebijakan Kementerian Kesehatan secara langsung, sekaligus sebagai ajang untuk menampilkan kegiatan dan keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan yang telah dilakukan oleh berbagai unsur dalam upaya membangun kemandirian keluarga dan masyarakat untuk hidup sehat

Pameran ini menampilkan 296 booth yang mencerminkan komponen pembangunan kesehatan nasional, yaitu unit utama Kementerian Kesehatan, Kementerian/Lembaga, Dinas Kesehatan Provinsi, industri kefarmasian-kosmetik-alat kesehatan-makanan minuman, organisasi profesi, asosiasi industri, Rumah Sakit, Perguruan Tinggi, BUMN, serta pelaku usaha.

“Ayo hadir ke pameran ini. Ajak keluarga dan kolega. Banyak hal positif yang kita dapat di sini. Kita bangga terhadap produk negara kita,” kata Sekjen Oscar.

Tema Peringatan HKN ke-55 Tahun 2019 adalah Generasi Sehat, Indonesia Unggul. Tema ini menggambarkan pentingnya upaya bersama seluruh pemangku kepentingan pada pelaksanaan pembangunan kesehatan secara komprehensif dalam rangka mempersiapkan Generasi Sehat untuk Indonesia Unggul pada tahun 2045.

Sekjen Oscar dalam sambutannya menegaskan bahwa untuk mencetak SDM yang pintar dan berbudi luhur harus didahului oleh SDM sehat dan kuat.

“Untuk mencapai tujuan tersebut, pertama, SDM kita harus kompetitif dalam karakter yaitu pekerja keras, jujur, kolaboratif, solutif, dan enterpreuneurship. Kedua, SDM kita harus kompetitif dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang menguasai the emerging skills yang mampu mengisi the emerging jobs dan inovatif dan membangun the emerging business. Namun, kita harus perluas akses kesehatan dengan memanfaatkan teknologi inovasi ke seluruh pelosok tanah air untuk meningkatkan kualitas kesehatan melalui budaya hidup sehat,” kata Sekjen Oscar.

Pembangunan kesehatan sebagai pelaksanaan amanat Undang-Undang Dasar Tahun 1945 telah mencapai hasil yang menggembirakan, yaitu berkontribusi dalam peningkatan nilai Indeks Pembangunan Manusia dan Usia Harapan Hidup. Peningkatan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) Tahun 2018 adalah bukti nyata capaian pembangunan kesehatan, antara lain: menurunnya angka stunting balita, angka kematian ibu, dan angka kematian neonatal. Khususnya dalam penurunan stunting yang telah berhasil turun hampir 10% dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Tantangan pembangunan kesehatan masih terbentang, terutama upaya untuk menurunkan stunting menjadi di bawah angka WHO (20%).

“Pesan khusus Presiden, bahkan jika bisa stunting ditekan menjadi 1 digit. Kita turunkan angka stunting sehingga anak-anak kita bisa tumbuh menjadi generasi yang premium,” tambah Sekjen Oscar.

Pada kesempatan tersebut, Sekjen Oscar berharap generasi sehat yang kita perjuangkan bersama dapat menjadi SDM Unggul yang akan mengisi 100 tahun Indonesia merdeka saat bonus demografi nanti mengantarkan Indonesia menjadi negara yang maju, makmur, dan sejahtera.

Teknologi inovasi berkembang sangat pesat. Berbagai inovasi di bidang kesehatan seyogyanya tidak cukup sebatas pada hasil penelitian. Inovasi tersebut harus dapat terhilirisasi, melalui kerjasama akademisi, industri, dan pemerintah sehingga dapat diproduksi secara masal dan dapat diakses segera oleh masyarakat.

Berbagai langkah langkah strategis harus dilakukan untuk meningkatkan minat investor membangun industri sediaan farmasi dan alat kesehatan di dalam negeri dengan memanfaatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) semaksimal mungkin.

“Saya mengharapkan agar pameran ini dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan produk-produk kesehatan yang telah mampu diproduksi didalam negeri sehingga dapat digunakan secara maksimal terutama dalam mendukung program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),” kata Sekjen Oscar.

Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto menuturkan Inovasi menjadi salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan saat meninjau pameran farmasi dan alat kesehatan dalam negeri pada Hari Kesehatan Nasional ke-55 di ICE BSD Tangerang, Sabtu (9/11).

Ia meminta kepada seluruh sektor di bidang kesehatan untuk lebih inovatif dalam memproduksi alat kesehatan.

“Dalam Pembangunan kesehatan semua sektor dituntut untuk semakin inovatif terutama untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil, bayi baru lahir, dan anak usia sekolah,” kata Menkes

Ia mengatakan mempersiapkan generasi unggul sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan. Terlebih Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada 2030 hingga 2045.

Tak ayal jika semua penunjang kesehatan butuh inovasi mulai dari alat kesehatan hingga program kesehatan yang diterapkan.

Kemenkes berupaya mengembangkan cara baru yang dapat mengakselerasi pembangunan kesehatan nasional. Cara tersebut merupakan inovasi yang diterapkan dalam program kesehatan, demikian kata Terawan di sela-sela saat meninjau pameran.

Pada pameran ini ditampilkan hasil inovasi riset di bidang farmasi dan alat kesehatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dalam negeri, upaya edukasi kesehatan dalam bentuk talkshow/seminar/workshop, lomba mewarnai untuk anak usia 4- 9 tahun serta layanan pemeriksaan gratis untuk masyarakat seperti pemeriksaan mata, mammografi, pemeriksaan darah, dan lain sebagainya.

Beberapa penghargaan di bidang kesehatan juga diberikan pada penyelenggaraaan Pameran HKN ke-55 ini, seperti Penghargaan Riset Kemenkes, Penghargaan Kearsipan Kemenkes, Anugerah Situs Inspirasi Sehat Indonesia, Penghargaan Karya Anak Bangsa Bidang Farmasi dan Alat Kesehatan, Tenaga Kesehatan Teladan 2019, INDOHCF INNOVATION AWARDS III-2019, dan Penghargaan Booth Terbaik. Dari beberapa penghargaan yang di berikan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI meraih 3 penghargaan yaitu Peringkat 2, Pengelolaan Arsip Berprestasi (Setditjen P2P), dan Pemenang ke-2, Anugrah Situs Inspirasi Sehat Indonesia (Direktorat P2PTM), serta Juara 1 Kategori C Booth Pengabdian Masyarakat.

Selain itu, bersamaan dengan pembukaan Pameran Pembangunan Kesehatan dan Produksi Alat Kesehatan Dalam Negeri dalam rangka Hari Kesehatan Nasional Ke-55 Tahun 2019, Sekjen Kemenkes RI Oscar Primadi mewakili Menkes meluncurkan 6 inovasi bidang kesehatan.

Adapun inovasi yang diluncurkan pada acara pembukaan Pameran Pembangunan Kesehatan, antara lain: 1) Buku Capaian Kerja Sama Bilateral Bidang Kesehatan Tahun 2015-2019, yang menunjukkan upaya pengembangan kemitraan dengan negara lain dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan, baik dalam bentuk kerja sama bilateral, regional, maupun global sangat diperlukan; 2) Aplikasi “Online Monitoring Kerja Sama Kementerian Kesehatan dengan Mitra Asing”, yang memudahkan monitoring perkembangan kerja sama dengan mitra asing; 3) Aplikasi “Online Integrated Depository and Monitoring System (IDeMS)”, untuk membangun mekanisme pemantauan cepat permintaan endorsement online serta membangun networking portal untuk forum diskusi antar ASEAN; 4) Aplikasi online “Emergency Operation Center (EOC)”, mengintegrasikan data dan informasi kegawatdaruratan serta kesiapsiagaan yang tersebar pada sistem informasi di lintas program ke dalam sistem informasi Penanggulangan Krisis Kesehatan; 5) Aplikasi Sistem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga (SITKO), yang memperkuat upaya-upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga di setiap tingkatan; dan 6) Aplikasi Bahan Baku Kosmetika (e-BBKOS), penyusunan aplikasi berupa web base berisi 15.000 bahan baku kosmetika sebagai salah satu acuan mutu, keamanan dan kemanfaatan kosmetika serta memberikan referensi dalam proses formulasi dan notifikasi produk kosmetika di Indonesia.

Kementerian Kesehatan tidak menerima suap dan/atau gratifikasi dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi silahkan laporkan melalui HALO KEMENKES 1500567 dan https://wbs.kemkes.go.id

Berita Terkait lainnya >

Posting Terbaru >