Dirjen P2P Ajak Kaimana dan Raja Ampatuntuk Eliminasi Malaria

Dirjen P2P melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Kaimana terkait pengendalian malaria di Kabupaten Kaimana dan Raja Ampat, Jumat (12/8/2022). Pertemuan yang di laksanakan di Hotel Grand Papua Kaimana ini di hadiri pula oleh jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Kaimana dan Raja Ampat, hadir pula Sekda Kaimana, Donald R. Wakum, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Otto Parorrongan, Forkopimda Kaimana, Wakapolres, tokoh masyarakat, organisasi perempuan dan lainnya. Pertemuan ini bertujuan untuk mengealuasi sekaligus memperbaharui komitmen percepatan eliminasi malaria sebelum tahun 2030 mengingat kedua kabupaten ini merupakan destinasi wisata di Indonesia.

Kegiatan ini di awali dengan ucapan selamat datang pada Bapak Dirjen P2P beserta rombongan dari Pemerintah Kabupaten Kaimana yang dalam hal ini di wakilkan oleh Bapak Sekda Kaimana Drs. Donald R. Wakum. Kabupaten Kaimana terdiri dr 84 kampung dan 7 district 1 Rumah Sakit dan 9 Puskesmas dan 8 diantaranya berada di luar pulau dan di tempuh dengan kendaraan laut. “Usia harapan hidup masyarakat di kabupaten Kaimana sampai dengan usia 64th dan berharap dapat meningkat apabila jumlah penyakit menular bisa di kendalikan”. Ujar Pak Sekda

Sementara itu Dirjen P2P dr. Maxi dalam sambutannya, mengajak Pemerintah Kabupaten Kaimana dan Raja Ampat untuk mempercepat eliminasi malaria sebelum 2030. Penanganan malaria selanjutnya harus di lakukan secara menyeluruh dalam hal ini melibatkan lintas sektor, lintas program, dan stakeholder terkait baik pemerintah Daerah, Instansi Vertikal, pelaku usaha dan seluruh masyarakat harus bekerja sama. “sama seperti covid-19, malaria jg ada tracing, dan testing yg cukup sederhana hanya dengan RDT. Faktor resiko pada ibu hamil jg harus di screening agar ibu hamil sehat dan tidak kekurangan hb dan sel darah merah yg bisa berefek pada stunting dan kecerdasan bayi, serta mengurangi angka kematian ibu hamil.” Kata Pak Dirjen
“Kalau Kaimana dan Raja Ampat mau nol malaria, perlu ada gerakan bersama, apalagi dua daerah ini merupakan daerah wisata. Wisatawan dari luar kalau dengar malaria atau penyakit menular lainnya takut mau datang. Jadi ini perlu mendapat perhatian serius,” ungkap Maxi.

Malaria bisa di kendalikan dengan mengendalikan vektornya, yaitu dengan memakai kelambu berinsektisida. Kelambu bisa di distribusikan setiap tahunnya tetapi harus di dukung jg dengan peran serta lintas sektor/lintas program untuk menggalakan pemakaiannya. Selain itu Masih ada cara lain lagi yaitu dengan menyemprotkan Insektisida tetapi hal ini tidak di sarankan karena mengandung zat kimia kecuali terjadi KLB. Seperti Sumba yang mempunyai gerakan CEMARA (Cegah Malaria bersama) maka Kaimana dan Raja Ampat pun di harapkan mempunyai gerakan serupa agar eliminasi Malaria tidak perlu lagi menunggu sampai 2030. (SSH)

Kementerian Kesehatan tidak menerima suap dan/atau gratifikasi dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi silahkan laporkan melalui HALO KEMENKES 1500567 dan https://wbs.kemkes.go.id

Berita Terkait lainnya >

Posting Terbaru >