Kabupaten Wakatobi Deklarasi 100% Stop Buang Air Besar Sembarangan dan Cuci Tangan Pakai Sabun

Kementerian Kesehatan saat ini sedang melakukan transformasi kesehatan dimana pilar pertama penguatan layanan primer adalah masalah promotif dan preventif, yang kita lakukan hari ini adalah kita menguatkan kesehatan masyarakat terutama yang paling penting melalui pencegahan dua pilar dari Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan atau SBS dan Cuci Tangan Pakai Sabun atau CTPS.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Dr.dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS dalam sambutannya saat menyaksikan secara langsung Deklarasi yang disertai Penandatanganan Komitmen 100% Open Defecation Free (ODF)/Stop Buang Air Sembarangan (SBS) dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang merupakan pilar kesatu dan kedua STBM di 100 desa/kelurahan di Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara, pada (12/12).

“Dua ini dulu yang paling penting, dua ini sangat terkait sekali dengan disampaikan oleh Pak Bupati Wakatobi yaitu masalah Stunting. Orang biar gizinya bagus tapi kalau banyak diare, inilah yang menjadi penyebab stunting pada anak, maka yang dua ini kalau kita benahi masalah Buang Air Besar Sembarang dan Cuci tangan Pakai Sabun minimal 60 sampai 70% penyakit diare di masyarakat akan turun dan akan hilang,”

Lanjut Dirjen Maxi belum penyakit lainnya seperti TBC, ISPA, Radang Paru-Paru, belum Virus lain seperti Covid-19 modal Cuci Tangan Pakai Sabun dan Pakai Masker itu sebenarnya sudah mengatasi masalah penyakit-penyakit menular lainnya.

Secara global, 25% kematian di dunia disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan modifikasi lingkungan. Contoh penyakit-penyakit tersebut antara lain adalah malaria, demam berdarah, TBC, pneumonia, diare dan lain-lain. Untuk menurunkan kejadian kematian dan kesakitan yang disebabkan penyakit berbasis lingkungan ini, salah satunya dengan peningkatan akses air dan sanitasi. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa pola hidup bersih seperti buang air besar pada jamban sehat dan mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas dengan sabun dapat mengurangi kematian pada balita akibat penyakit seperti diare, kecacingan, pneumonia hingga 50 %.

Cuci Tangan pakai sabun juga merupakan faktor utama dalam menghilangkan kuman penyebab penyakit termasuk Covid-19 (Moore, 2021). Mempromosikan mencuci tangan dengan sabun mengurangi risiko diare sekitar 43% (Curtis dan Cairncross, 2003). Bukti penelitian-penelitian yang lebih baru memberikan hasil yang serupa (Freeman et al., 2014). Bahkan peran cuci tangan pakai sabun dapat mencegah penularan penyakit menular akibat virus, bakteri, parasit dan agent biologis patogenik lainnya yang melalui tangan sampai dengan lebih dari 85%.

Bupati Wakatobi H.Haliana SE, dalam sambutannya menyampaikan perilaku sangat berperan penting dan menentukan derajat kesehatan. Dengan berperilaku hidup bersih dan sehat maka kesadaran akan menjaga lingkungan akan ikut dengan sendirinya. Dengan demikian harus bersama-sama bergerak melakukan sesuatu gerakan untuk hidup sehat.

Hal tersebut sama dengan yang disampaikan Dirjen Maxi dimana yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat menurutnya adalah pelayanan kesehatan, masalah perilaku dan masalah lingkungan. Namun 60% yang paling sangat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat yaitu masalah perilaku dan masalah lingkungan.

Dikesempatan yang sama Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Wakatobi, Muliadin mengatakan bahwa dengan adanya Komitmen pemerintah daerah serta dukungan dari kementerian kesehatan dengan program Padat Karya Tunai Desa (PKTD) sehingga kabupaten Wakatobi pada awal Desember ini sebanyak 100 desa/kelurahan sudah Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sudah mencapai 96,91 % dan kedepan terus ditingkatkan sehingga mencapai 100 %.

Deklarasi SBS dan CTPS merupakan bagian dari verifikasi tim ADF Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah dilaksanakan beberapa hari yang lalu dengan sampling di 30 desa dan hasil verifikasi lapangan telah dinyatakan dalam berita acara verifikasi Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) dan Cuci Tangan Pakai Sabun nomor 0214667 oleh tim verifikasi yang terdiri dari 3 unsur yaitu Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, Organisasi Profesi HAKLI, dan Dinas Kesehatan Kabupaten tetangga yakni Dinas Kesehatan Kabupaten Buton.

Dikesempatannya selain menyaksikan Deklarasi Stop Buang Air Besar Sembarangan dan Cuci Tangan Pakai Sabun di Kabupaten Wakatobi Dirjen Maxi yang di dampingi oleh Kadinkes Provinsi Sulawesi Tenggara, Direktur Penyehatan Lingkungan Kemenkes, Kadinkes Kabupaten Wakatobi, Kepala BTKLPP Makassar, Kepala KKP Makassar dan KKP Kendari melakukan peninjauan lapangan ke beberapa tempat antara lain Expo Hari Nusantara Tahun 2022 di Lapangan Merdeka untuk meninjau standbooth Kemenkes, Puskesmas Wangi-Wangi Selatan, RSUD Kabupaten Wakatobi, dan Desa Wungka sebagai penerima sarana program intervensi Kualitas Kesehatan Lingkungan melalui PKTD.(Adt)

Kementerian Kesehatan tidak menerima suap dan/atau gratifikasi dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi silahkan laporkan melalui HALO KEMENKES 1500567 dan https://wbs.kemkes.go.id

Berita Terkait lainnya >

Posting Terbaru >