Hilangkan Keraguan, Tenaga Kesehatan Siap Divaksinasi

Jakarta, 12 Januari 2021

Setiap hari lebih dari 6.000 kasus COVID-19 baru ditemukan, bahkan beberapa hari belakangan ini angka kasus menembus 10.000 Kasus, begitu juga dengan kematian, setiap hari lebih dari 100 kematian karena COVID-19 dilaporkan. Pemerintah bersama masyarakat sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan kasus dan kematian dengan penerapan protokol kesehatan. Untuk saat ini sangat penting mengambil Langkah yang efektif untuk pencegahan penyakit yaitu melakukan vakasinasi untuk menimbulkan kekebalan tubuh.

Vaksinasi merupakan upaya dalam memutus mata rantai penularan COVID-19, sehingga dengan vaksinasi diharapkan dapat menekan angka penularan dan kematian terutama bagi tenaga kesehatan yang merupakan garda terdepan dalam penanganan pandemi COVID-19.

Sebagai bentuk program pemberian vaksin atau imunisasi COVID-19 kepada masyarakat pada umumnya dan tenaga kesehatan pada khususnya. Kementerian Kesehatan RI melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit bersama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan menyelenggarakan Webinar Dialog Interaktif Tenaga Kesehatan di Wilayah Binaan (Binwil) Banten, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan dengan Pakar terkait Vaksinasi COVID-19 pada Selasa, (12/1). Tema yang diangkat pada kegiatan tersebut adalah “Keselamatan Tenaga Kesehatan Prioritas Negara”. Tema ini sejalan dengan upaya Pemerintah dalam melindungi para tenaga kesehatan yang merupakan orang pertama yang terpilih sebagai prioritas utama mendapatkan vaksinasi, karena tenaga kesehatan merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di masa pandemi COVID-19.

Webinar ini diikuti peserta sebanyak lebih dari 767an orang melalui Zoom Meeting dan Live Streaming Youtube Ditjen P2P. Adapun para Pakar yang hadir yaitu Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, Dr.dr.Sukamto, Sp, PD-KAI, Dr. Paul Pronyk, dan dr. Vinod Bura, MBBS, MPH dengan dimoderatori oleh dr. Reisa Broto Asmoro. Hadir juga sebagai Keynote Speech yaitu Plt. Dirjen P2P dr. H. Muhammad Budi Hidayat, M.Kes, dan Kepala Balitbangkes dr. Slamet, MHP.

Dalam Keynote Speechnya Plt. Dirjen P2P, dr. Budi mengatakan bahwa tidak perlu ada keraguan bagi para tenaga kesehatan yang sangat diprioritaskan untuk di vaksinasi, karena tidak ada langkah yang dilewati dalam pembuatan vaksin. Vaksin yang tersedia tentunya sudah mendapat persetujuan ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization) dan sudah melewati proses peninjauan dan persetujuan dari Lembaga yang selama ini ditugaskan. Sehingga keamanan, mutu, efektifitas dan tentunya kesucian atau kehalalan sudah terjamin.

“Besok, kita akan memasuki babak baru dalam pengendalian COVID-19, saya yakin vaksinasi inilah senjata untuk mengakhiri perang melawan COVID-19,”tegas dr. Budi

Bapak Presiden, Bapak Menteri Kesehatan dan beberapa tokoh nasional dan daerah akan menjadi model sebagai orang pertama yang mendapatkan vaksin. Hal ini tentunya makin meyakinkan kita bahwa kita harus bersama untuk mensukseskan pelaksanaan vaksinasi COVID-19. Tahap awal ini akan berpengaruh untuk tahap selanjutnya.

“Mari sama-sama kita mengupayakan sekuat tenaga untuk kelancaran dan kesuksesan vaksinasi ini,”ajak dr. Budi

Kegiatan webinar ini diselenggarakan, kata dr. Budi di akhir Keynote Speechnya sebagai saluran komunikasi dan dialog dengan para pakar di bidangnya yang memang ahli dalam hal vaksinasi agar tidak ada keraguan bagi para tenaga kesehatan untuk divaksinasi, sehingga dapat menghapus keraguan yang ada.

Sebagai penutup webinar dr. Reisa mengajak seluruh tenaga kesehatan dan para pakar yang mengikuti webinar agar melakukan kampanye satu kertas dengan pesan yang bertuliskan “Saya Siap Divaksin”.

Berita ini disiarkan oleh Humas Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI. Gedung Adhyatma, Lt.9, Jl. H.R. Rasuna Said Blok X5 Kav. 4-9 Kuningan, Jakarta Selatan 12950.(ADT)

Kementerian Kesehatan tidak menerima suap dan/atau gratifikasi dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi silahkan laporkan melalui HALO KEMENKES 1500567 dan https://wbs.kemkes.go.id

Berita Terkait lainnya >

Posting Terbaru >