Dirjen P2P Resmikan Laboratorium Biosafety Level 2 (BSL 2) BTKLPP Kelas I Medan

Setelah melakukan On Site Visit dalam rangka Penempatan Mesin Whole Genome Sequenncing (WGS) di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS dalam Kunjungan Kerjanya ke Provinsi Sumatera Utara, pada (19/3) turut serta Meresmikan Laboratorium Biosafety Level 2 (BSL 2) Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Medan.

Dimana pada bulan Oktober 2021, BTKLPP Kelas I Medan telah melaksanakan pembangunan Laboratorium BSL 2 dan telah selesai dibangun pada Akhir Tahun 2021. Di Awal Januari Tahun 2022 Laboratorium BSL 2 telah beroperasi dan sudah melakukan pengujian specimen sampai dengan saat ini sebanyak 6290 specimen.

Demikian disampaikan oleh Kepala BTKLPP Kelas I Medan dr. Rosmita Ginting, M.Kes dalam laporannya saat Peresmian Laboratorium BSL 2 dihadapan Dirjen P2P dan para tamu undangan yang hadir.

Beliau juga mengatakan bahwasannya Laboratorium BSL 2 ini telah dilengkapi alat PCR Realtime Roche R 480 kapasitas 96 sampel, Mikropipet 10 buah (2 set), Laminar Airflow, Bio Safety Cabinet Class 2 (BSC 2) dan alat Tes Cepat Molekuler (TCM). Selain itu BTKLPP Kelas I Medan juga mendapatkan bantuan fasilitas pendukung dari Japan International Cooperation Agency (JICA) pada bulan September 2021 sampai Januari 2022 antara lain berupa PCR Realtime Biorad kapasitas 96 sampel, Alat Ekstraksi Qiacube 1 buah, Vortex 1 buah, Mini Sentrifuge, Sentrifuge Refrigerator, Mikropipet 3 Set (15 buah), dan BSC 2 Tipe A2 1 buah.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara drg. Ismail Lubis, MM dikesempatannya dalam sambutan mengucapkan selamat kepada BTKLPP Kelas I Medan atas Laboratorium BSL 2 yang telah diresmikan oleh Bapak Dirjen P2P pada hari ini yang sangat membantu kami dalam rangka Testing dan Tracing. Mudah2an kerjasama yang baik ini agar dapat terus terjalin dan dapat menyelesaikan COVID-19 di Provinsi Sumatera Utara.

Beliau juga mengucapkan terima kasih atas kedatangan Bapak Dirjen P2P dan bantuan dari Kementerian Kesehatan yang diberikan melalui Dirjen P2P dalam memberikan Mesin Whole Genome Sequenncing (WGS) sehingga kami tidak perlu lagi mengirimkan specimen lagi ke Badan Litbangkes.

Selain itu di kesempatan yang sama Dirjen Maxi dalam sambutannya sangat mengapresiasi atas semangat Kepala BTKLPP Kelas I Medan beserta jajarannya dalam menyelesaikan Labarotorium BSL 2. Menurutnya penguatan jejaring Laboratorium di Indonesia masuk kedalam salah satu transformasi kesehatan tentang penguatan health securty dan resident. Kenapa karena kita belajar dari pengalaman menghadapi COVID-19. Jadi dari pengalaman itu kita sadar bahwa penguatan surveilans berbasis laboratorium itu harus benar-benar kita lakukan.

“Dapat saya katakan Laboratorium BSL 2 ini sudah dua tahun COVID-19 mulai terlambat karena fungsinya juga bukan hanya untuk COVID-19 saja, akan tetapi kedepannya kita harus lebih siap lagi dengan tantangan-tantangan kedepan dengan adanya mobilitas yang semakin tinggi kita harus siap dengan berbagai kemungkinan-kemungkinan yang terjadi,” ungkap Dirjen Maxi.

Untuk itu menurut Dirjen Maxi ini dapat menjadi peluang juga bagi Fakultas Kedokteran untuk mengembangkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit sehingga sistem surveilans ini betul-betul menjawab sesuai kebutuhan yang ada.

“Jadi saya harapkan strategi yang akan dilakukan dalam penguatan surveilans baik SDM dan operasional dari alat WGS yang kami berikan saat ini dapat didukung juga untuk memperkuat Laboratorium BSL 2”, ujar Dirjen Maxi diakhir sambutannya.

Hadir juga dalam Peresmian Laboratorium BSL 2 BTKLPP Kelas I Medan antara lain Ketua Satgas COVID-19 Provinsi Sumatera Utara, Kepala KKP Kelas I Medan, Beberapa Kepala KKP dan B/BTKLPP yang merupakan UPT Ditjen P2P, dan Koordinator Substansi TBC, Direktorat P2PM beserta Tim Teknis WGS (Tim Paskhas).

Kementerian Kesehatan tidak menerima suap dan/atau gratifikasi dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi silahkan laporkan melalui HALO KEMENKES 1500567 dan https://wbs.kemkes.go.id

Berita Terkait lainnya >

Posting Terbaru >