Untuk kesikian kalinya dalam rangka penempatan beberapa mesin Whole Genome Sequencing (WGS) di sejumlah Universitas di Indonesia sesuai dengan komitmen Menteri Kesehatan RI dalam hal pencegahan dan penanggulangan COVID-19, maka pada (8/4) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS melakukan On Site Visit Laboratorium Pemeriksaan di Fakultas Kedokteraan Universitas Andalas Padang Sumatera Barat.
Setibanya di Fakultas Kedokteraan Universitas Andalas Dirjen Maxi disambut dan diterima secara langsung oleh Rektor Universitas Andalas Prof. Dr. Yuliandri, SH. MH dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Dr. dr. Afriwardi, Sp. KO beserta jajaran dari Universitas Andalas Padang Sumatera Barat.

Hal ini dilakukan guna meningkatkan kesiapan dalam penanganan kasus COVID-19, maka diperlukan penyelenggaraan Surveilans Genom Virus Corona untuk pelacakan kasus dalam pencegahan dan penanggulangan COVID-19 dalam hal pengembangan jejaring laboratorium Surveilans Genom Virus Corona melalui penempatan mesin WGS yang didistribusikan ke seluruh Indonesia,

Dirjen Maxi menyampaikan bahwa yang dilakukan saat ini adalah untuk melihat kesiapan laboratorium untuk penempatan mesin WGS ini baik dari segi infrastruktur sarana penunjang, peralatan laboratorium dan SDM pada laboratorium di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang Sumatera Barat.

“Saya dan tim ingin melihat langsung persiapan penempatan mesin WGS ini, karena pesan dari Pak Menkes ingin alat/mesin ini dapat berfungsi dengan baik ruangannya, infrastrukturnya, serta alat pendukungnya untuk mengoperasikan alat/mesin tersebut, SDM juga harus disiapkan dan dilatih sehingga jika alat ini sudah datang SDM nya sudah tahu bagaimana mengoperasionalkan alat/mesin WGS ini,” ujar Dirjen Maxi
Dirjen Maxi juga mengatakan menjelang alat ini datang kita saat ini juga sudah mulai melakukan pelatihan-pelatihan penggunaan alat/mesin WGS ini.

Beliau juga menekankan bahwa komiten Pak Menkes untuk menempatkan alat WGS tersebut merata di seluruh Indonesia termasuk di Pulau Sumatera ini adalah untuk penguatan surveilans dalam penanganan COVID-19 dan penanganan TB serta semua jenis penyakit menular dan tidak menular pada umumnya fungsi dari alat ini. Kedua ingin memperkuat setiap Fakultas Kedokteran Universitas di Indonesia dengan alat WGS tersebut. Sehingga untuk mendeteksi jenis virus atau sebagainya tidak perlu lagi mengirimkan atau Balitbangkes Kemenkes yang melakukan pemeriksaan cukup dilakukan di laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas,

Dirjen Maxi juga menambahkan bahwasannya untuk Universitas Andalas akan dibantu untuk pengadaan reagennya selama 3 tahun dan maintanance alat WGS tersebut.(Adt)