Direktur Surkarkes Vensya Sitohang Menutup Resmi Pelatihan Jiwa Korsa Pejabat Karantina Kesehatan Tingkat Mahir, Lanjutan dan Wilayah

Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, drg. Vensya Sitohang, M.Epid menutup secara resmi Pelatihan Jiwa Korsa Bagi Pejabat Karantina Kesehatan Tingkat Mahir, Lanjutan dan Wilayah, pada Jumat pagi (21/2) di Buperta Cibubur.

drg. Vensya pada kesempatannya memberikan apresiasi kepada segenap peserta jiwa korsa yang telah mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh sampai dengan selesai dan mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada segenap Tim Fasilitator dari Komando Pelatihan Armada I TNI AL, pengelola Buperta Cibubur serta para pihak lainnya yang telah mendukung kami sehingga pelatihan Jiwa Korsa ini telah selesai dilaksanakan dengan baik tanpa ada kendala yang bermakna.

Perlu kita ketahui bersama bahwa saat ini dunia kesehatan sedang diuji dengan merebaknya COVID-19 di Wuhan RRT yang sudah tersebar di 26 negara dan telah dinyatakan sebagai PHEIC oleh WHO pada tanggal 30 Januari 2020, maka setiap negara wajib melindungi warga negaranya dari ancaman penularan COVID 19, termasuk Indonesia. Ini berarti tantangan ketahanan kesehatan di pintu masuk negara sebagai etalase Indonesia semakin berat dan diperlukan upaya yang serius serta sungguh-sungguh untuk melakukan cegah tangkal penyakit dan faktor risiko kesehatan lainnya agar tidak masuk ke wilayah NKRI yang tercinta ini.

Ancaman kedepan tidak hanya virus atau penyakit yang berpotensi menjadi Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM)/Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD), namun kata drg.Vensya ancaman radiasi nuklir, ancaman biologi maupun bahan kimia (NUBIKA) juga dapat mengancam ketahanan kesehatan bangsa serta dapat berdampak pada ekonomi, politik, sosial, kebudayaan, serta keamanan.

Oleh karena itu, kata beliau negara harus hadir dan Kementerian Kesehatan RI melalui Pelatihan Pejabat Karantina Kesehatan ini merupakan bentuk nyata untuk menyiapkan dan menyediakan SDM unggul dengan kompetensi standar untuk dapat menyelenggarakan kekarantinaan kesehatan di pintu masuk negara dengan baik.

Untuk itu, setelah pelatihan jiwa korsa ini 6 hari kedepan akan dilanjutkan dengan Diklat Teknis Pejabat Karantina Kesehatan yang berlokasi di BBPK Jakarta.

“Saya yakin banyak kenangan baik maupun kenangan yang mungkin dirasa kurang baik yang terjadi di BUPERTA Cibubur ini. Sesungguhnya kenangan itu merupakan bagian perjalanan hidup yang harus dilewati, dan merupakan proses pembelajaran alamiah untuk menjadikan kita semua menjadi lebih dewasa, lebih bijaksana dalam menghargai dan menyikapi keberagaman yang ada di sekeliling kita ini,”ujar drg. Vensya

Oleh karenanya di akhir sambutannya, drg. Vensya berpesan kepada seluruh peserta pelatihan agar : 1) dapat menyiapkan diri untuk mengikuti kegiatan lanjutan yaitu Pelatihan Teknis Pejabat Karantina Kesehatan dengan semangat sampai dengan selesai di BBPK Jakarta; 2) Tinggalkanlah kenangan yang dirasakan kurang baik di Bupperta Cibubur ini jangan di bawa pulang; 3) Bawalah kenangan yang baik, kenangan manis, kebersamaan dan semangat jiwa korsa; dan 4) Jaga diri, jaga kesehatan, Jaga teman, jaga kawan serta jaga Kementerian Kesehatan.

drg. Vensya berharap kedepannya kerjasama ini dapat terus terjalin dengan baik, sehingga dengan dukungan dan sinergisme dari para pihak menjadi kekuatan kita dalam menyiapkan SDM unggul di bidang Kekarantinaan Kesehatan yang siap mengawal NKRI di Pintu Masuk Negara dan Wilayah.

Kementerian Kesehatan tidak menerima suap dan/atau gratifikasi dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi silahkan laporkan melalui HALO KEMENKES 1500567 dan https://wbs.kemkes.go.id

Berita Terkait lainnya >

Posting Terbaru >