Deteksi Dini PTM Bagi Pegawai dan Dharma Wanita Persatuan di Lingkungan Kemenkes

Pencanangan secara nasional Bulan Gerakan Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular (PTM) Tahun 2022 oleh Wakil Menteri Kesehatan RI telah dilakukan pada tanggal 18 Mei 2022 di Kota Depok Provinsi Jawa Barat. Sebagai tindaklanjut dari pencanangan tersebut Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) melaksanakan kegiatan deteksi dini PTM bagi pegawai serta anggota Dharmawanita Persatuan di lingkungan Kemenkes RI, pada Kamis (19/5) di halaman Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) Kantor Kementerian Kesehatan Jakarta.

Kegiatan deteksi dini PTM ini akan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia sebagai percepatan pencapaian target deteksi dini PTM di seluruh Indonesia.

Plt. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Ditjen P2P Kemenkes RI Elvieda Sariwati dalam laporannya mengatakan kegiatan deteksi dini PTM yang dilaksanakan bagi pegawai serta anggota Dharma Wanita Persatuan di lingkungan Kemenkes RI ini untuk menandakan dimulainya Bulan Gerakan Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular di lingkungan Kemenkes, dan meningkatkan kesadaran, serta pemahaman akan pentingnya deteksi dini PTM untuk menurunkan kematian dini akibat penyakit tidak menular.

Sementara pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan antropometri (berat badan, tinggi badan, lingkar perut) untuk melihat obesitas, pengukuran tekanan darah untuk mendeteksi hipertensi, pemeriksaan gula darah untuk mendeteksi adanya diabetes, pemeriksaan tajam penglihatan dan tajam pendengaran, serta penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) menggunakan kuisoner untuk mendeteksi adanya PPOK, dan khusus pada wanita usia 30-50 tahun yang sudah menikah akan dilakukan pemeriksaan IVA dan SADANIS untuk mendeteksi kanker serviks dan kanker payudara.

Kegiatan pemeriksaan deteksi dini PTM ini didukung oleh tim pelaksana yang terdiri dari gabungan Tim UPK Kemenkes, Puskesmas Sawah Besar, Puskesmas Cempaka Putih, dan Puskesmas Tebet, serta Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Sedangkan untuk pemeriksaan IVA dan Sadanis akan dilakukan oleh Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI).

Dimulai dengan Pantun “Tirai Jendela Kita Singkapkan Agar Cahaya Tidak Meredup, Deteksi Dini Penyakit Kita Lakukan Agar Tetap Sehat Seumur Hidup” dalam sambutannya Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kemenkes Ibu Ida Gunadi Sadikin mengatakan PTM dapat dicegah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat dan gerakan masyarakat hidup sehat guna mengendalikan faktor risiko.

Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting di Indonesia bahkan di seluruh dunia. Angka kesakitan dan angka kematian akibat PTM cukup tinggi di Indonesia dan dunia. Selain itu penyakit PTM juga berdampak pada besarnya pembiayaan kesehatan dan menurunnya produktivitas masyarakarat. PTM yang sering muncul di Indonesia adalah penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes militus, kanker, penyakit paru obstruktif kronik, dan gagal ginjal.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018 menunjukkan bahwa ada 3 orang dari 10 orang penderita PTM yang terdeteksi dan sisanya tidak terdeteksi atau tidak mengetahui bahwa dirinya sakit. Selain itu 70% penderita kanker terdeteksi pada stadium lanjut. Hal ini terjadi karena PTM seringkali tidak menunjukkan gejala atau tanda pada stadium awal, gejala penyakit baru terasa pada stadium lanjut bahkan sudah terjadi komplikasi. Oleh karena itu upaya deteksi dini dalam melakukan skrining kesehatan secara berkala sangat penting.

“Saya berharap agar pelaksanaan kegiatan pada Bulan Gerakan Deteksi Dini PTM ini menjadi langkah penting dalam mengenali tanda dan gejala PTM dikalangan pegawai, para pengurus dan anggota DWP Kemenkes agar dapat dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala beserta tindaklanjut yang diperlukan,” kata Ibu Ida dikesempatannya.

Beliau juga mengajak agar selain menerapkan PHBS dan Germas juga melakukan perilaku CERDIK (Cek kesehatan secara teratur, Enyahkan asap rokok, Rajin melakukan aktivitas fisik, Diet sehat bergizi dengan menu seimbang, cukup buah sayur, Istirahat cukup serta Kelola stres dengan baik) untuk mencegah PTM. Setelah terdiaknosis PTM jangan lupa juga untuk menerapkan PATUH (Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter, Atasi penyakit dan pengobatan yang tepat dan teratur, Tetap diet makanan bergizi dengan menu seimbang dan cukup buah sayur, Upayakan aktivitas fisik dengan aman dan teratur, serta Hindari asap rokok). Sehingga seluruh pegawai dan seluruh pengurus serta anggota DWP Kemenkes dapat menjadi penggerak dan pendorong dalam mencegah dan mengendalikan PTM baik dalam keluarga, lingkungan tempat tinggal maupun dikalangan masyarakat sekitarnya. (adt)